PB PABSI: Tak Ada Paksaan untuk Atlet Tidak Berpuasa

PB PABSI tak akan memaksa atletnya untuk tak berpuasa, meskipun program latihan masuk pra-kompetisi. Induk organisasi angkat besi nasional itu menyerahkan semua pada kemampuan masing-masing lifter.

Tim angkat Indonesia seperti diketahui tengah dalam persiapan latihan menuju dua event besar. Antara lain,

SEA Games di Kamboja pada 5-17 Mei, serta Kejuaraan Asia Angkat Besi yang juga kualifikasi Olimpiade 2024 di Jinju, Korea Selatan, pada 3-13 Mei.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menyongsong kejuaraan itu, mereka dihadapkan pada kondisi yang sulit. Selain mulai masuk dalam masa pra-kompetisi, bagi umat muslim, mereka bakal menyambut bulan puasa pada pekan ini.

"Kami kembalikan kepada mereka kalau kuat (berpuasa), tergantung masing-masing sih. Kami menyerahkan kepada atletnya," kata Manajer Tim Angkat Besi Pura Darmawan, dalam menyambut bulan Ramadan pada Mei ini, ketika ditemui di Mess Kwini, Jakarta.

"Tapi kalau latihan berat biasanya mereka bayar. Kalau sekarang kan masih minggu ringan, biasanya mereka (tetap) puasa," lanjutnya.

"Paling mungkin akan ada penyesuaian jam latihan. Jadi digeser ke waktu yang lebih sore," tambahnya soal jam latihan.

Hal serupa diungkapkan Sekretaris Jenderal PB PABSI (Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia) Djoko Pramono. "Pasti, kami tidak memaksa mereka puasa atau tidak puasa. Mereka bisa mengatur, dan enaknya angkat besi karena berhubungan dengan berat badan, jadi kalau mereka kelebihan 2 kg, ya mereka puasa," kata Djoko dalam kesempatan yang sama.

Eko Yuli Irawan, salah satu atlet senior yang bakal tampil di SEA Games, mengatakan akan tetap menjalani kedua hal penting tersebut.

"Untuk persiapan puasa ini pelatih tak memaksakan, yang pasti program berjalan. Masalah puasa atau