Newcastle Kagok Jadwal Padat, Laju Jadi Tersendat

Usai finis empat besar di Liga Inggris musim lalu, kini Newcastle United sulit menjaga konsistensi. Cedera dan jadwal padat jadi biang kerok penurunan performa.

Musim ini, Newcastle kembali berpartisipasi di Liga Champions usai absen dua dekade. Hal itu membuat mereka harus membagi kekuatan di empat kompetisi berbeda. Seiring berjalannya musim, hambatan demi hambatan mulai hadir.

Badai cedera tak terelakkan, membuat sederet bintang harus masuk ruang perawatan. Saat ini, The Magpies tercatat kehilangan delapan pemain, di luar Sandro Tonali yang absen hingga akhir musim akibat terseret skandal judi.

Akibatnya, hasil-hasil buruk pun mencuat. Newcastle sudah menelan delapan kekalahan di Liga Inggris hingga pekan ke-19, terbaru dari Nottingham Forest di kandang sendiri dalam boxing day. Mereka kini berada di urutan delapan klasemen dengan 29 poin.

Di ajang lain, nasib mereka juga tak lebih baik. Newcastle sudah tersingkir di Liga Champions usai hanya finis keempat dalam penyisihan grup yang diisi oleh Paris Saint-Germain, Borussia Dortmund, dan AC Milan. Di Piala Liga Inggris, mereka disingkirkan Chelsea lewat adu penalti di perempat final.

"Kami tahu kami bisa lebih baik. Standar yang kami pasang selama 18 bulan terakhir, kami gagal memenuhinya dalam beberapa laga terakhir," ujar bek Newcastle Kieran Trippier, dikutip BBC. Laga melawan Forest adalah yang ke-10 bagi timnya dalam 31 hari.

"Kami menjalani banyak pertandingan dan tampil di Eropa menjadi tantangan untuk klub. Mayoritas pemain tak terbiasa bermain di Liga Champions dan menjadi tantangan buat tim."

"Kami diterpa badai cedera, para pemain telah memberikan segalanya dan bekerja keras demi satu sama lain, namun kami harus memulai paruh kedua musim dengan lebih kuat.