Nasib Fadia Tetap Main Rangkap Diputuskan Usai Indonesia Open 2025
Pelatih kepala ganda putri Karel Mainaky menyatakan bakal ada keputusan terkait kelanjutan Siti Fadia Silva Ramadhanti bermain rangkap. Evaluasi akan dilakukan setelah Indonesia Open 2025.
Fadia tercatat sudah menjalani statusnya sebagai pemain ganda putri, juga ganda campuran selama empat bulan terakhir. Dari kedua sektor tersebut, ia menghasilkan satu gelar juara di ganda putri dan runner up mix double. Setelah itu, masih perlu konsistensi dan diuji efektifitasnya.
Bagaimana pun, dia masih menjadi satu-satu pebulutangkis Pelatnas saat ini yang bermain dobel sektor. Terbaru, penampilannya terlihat di Piala Sudirman 2025 yang berakhir pada akhir pekan lalu. Khususnya, saat Indonesia menghadapi Korea Selatan di babak semifinal pada 3 Mei.
Fadia diputuskan main dua kali. Di partai pertama berduet dengan Dejan Ferdinansyah sektor ganda campuran, dan partai kelima bersama Amalia Cahaya Pratiwi di nomor ganda putri. Hasilnya dari keduanya sama-sama gagal menyumbangkan poin.
Adapun dugaan kekalahan karena fisik Fadia yang menurun mengingat melawan Korea Selatan berjalan ketat. Setelah imbang 2-2, Tiwi/Fadia bertugas sebagai penentu lolos tidaknya Indonesia ke final Piala Sudirman 2025. Sementara lawan yang dihadapi juga tak mudah ialah Baek Ha Na/Lee So Hee, pasangan ganda putri nomor 3 dunia.
Usai kekalahan tersebut, muncul indikasi bermain rangkap sedianya tak efektif bagi pemain. Terutama fisik yang kendur menjelang akhir.
"Sebenarnya main rangkap tak masalah. Kemarin dia beregu main pertama pemanasan, lalu menunggu tiga partai, lalu main lagi. Itu yang saya pikir badannya malah... karena terakhir dia main paksa terus bisa kok. Malah saya tak menyangka dia bisa begitu," kata Karel saat dijumpai pewarta di Pelatnas PBSI,