MU Suka Beli Pemain Kemahalan, Buang Uang Rp 3,45 T

Manchester United diklaim terlalu boros dalam membelanjakan uangnya. Setan Merah seharusnya bisa mendapatkan pemain dengan harga lebih murah.

MU tak dipungkir adalah salah satu klub besar di dunia dan punya fans begitu banyak. Maka wajar jika MU begitu menarik perhatian banyak sponsor untuk menyuntikkan dana ke klub tersebut.

Dengan begitu, MU mudah saja mendatangkan pemain top dengan harga mahal. Dalam 10 tahun terakhir, MU pernah sekali memecahkan rekor transfer dunia dan beberapa pembelian dengan banderol tinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tapi, tak selamanya pemain yang dibeli MU itu memang pantas dihargai sedemikian mahalnya. Itu setidaknya menurut studi CIES Football Observatory dalam 10 tahun yang dikutip Telegraph.

Bukan cuma MU, tapi seluruh klub yang bermain di lima liga top Eropa jadi sampelnya. Menurut studi, MU sudah membelanjakan 1, 4 miliar paun atau Rp 23,9 triliun untuk 33 pemain sejak Juli 2012.

Padahal MU seharusnya hanya mengeluarkan 1,19 miliar paun atau Rp 20,3 T. Itu artinya MU merugi sekitar 209 juta paun atau sekitar Rp 3,45 triliun!

Uang sebesar itu nilainya tak jauh berbeda dari total belanja MU musim panas ini. U memang disorot terkait dua pembelian pemain belakangnya, yakni Harry Maguire (85 juta paun) dan Aaron Wan-Bissaka (50 juta paun).

Maguire dan Wan-Bissaka tidak pantas dihargai semahal itu, yang dibuktikan keduanya cuma jadi cadangan di era manajer Erik ten Hag.

Lalu, strategi transfer yang buruk musim panas ini membuat MU harus membayar Antony 85,5 juta paun, di mana mereka seharusnya cuma membayar sekitar 53 juta paun.

Lisandro Martinez meski tampil ciamik sejauh ini juga cuma pantas dihargai 20 juta paun lebih murah dari harga belinya 57 juta paun.

Sementara itu di