MU Mau Belanja Besar, tapi Terhambat Financial Fair Play
Manchester United punya daftar belanja pemain cukup panjang musim panas ini. Tapi, Setan Merah harus mengerem keinginannya karena terbentur aturan Financial Fair Play.
Setelah finis empat besar dan menjuarai Carabao Cup musim lalu, MU punya target besar musim depan untuk bisa bersaing memperebutkan gelar juara dan bicara banyak di kompetisi Eropa. Itu artinya MU butuh suntikan pemain baru.
Sebab, MU harus merombak skuad yang ada saat ini karena dinilai belum mumpuni untuk bersaing dengan Manchester City atau tim-tim lain di Eropa. Oleh karenanya, manajer Erik ten Hag sudah punya beberapa nama incaran mulai dari sektor kiper hingga penyerang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebut saja Diogo Costa, Kim Min-jae, Mason Mount, hingga Rasmus Holjlund untuk didatangkan musim panas ini. Sayangnya, hingga bursa transfer musim panas dibuka per 1 Juli, belum ada satu pun nama-nama tersebut berhasil digaet atau setidaknya menunjukkan perkembangan positif.
Kim malah mendekat ke Bayern Munich, sementara Mount masih tarik-ulur soal harga dengan Chelsea. Hal ini tentu merugikan MU yang butuh skuad selengkap-lengkapnya saat menjalani tur pramusim nanti.
Dikutip ESPN, manajemen bukannya tidak mau mengeluarkan uang lebih, tapi ada aturan Financial Fair Play yang membelenggu. Itu dikarenakan belanja MU yang terbilang besar dalam 2-3 musim terakhir, tanpa adanya pemasukan yang signifikan.
Nama-nama seperti Jadon Sancho, Casemiro, Antony, dan Lisandro Martinez adalah pembelian mahal klub dalam kurun waktu itu. Alhasil, MU harus lebih dulu menyesuaikan anggaran belanja dengan cara melepas beberapa pemain yang tidak terpakai.
Ini menjadi ironi mengingat MU sebetulnya mencatatkan laporan keuangan positif selama tri semester pertama