Players.bio is a large online platform sharing the best live coverage of your favourite sports: Football, Golf, Rugby, Cricket, F1, Boxing, NFL, NBA, plus the latest sports news, transfers & scores. Exclusive interviews, fresh photos and videos, breaking news. Stay tuned to know everything you wish about your favorite stars 24/7. Check our daily updates and make sure you don't miss anything about celebrities' lives.

Contacts

  • Owner: SNOWLAND s.r.o.
  • Registration certificate 06691200
  • 16200, Na okraji 381/41, Veleslavín, 162 00 Praha 6
  • Czech Republic

MU Incar Rabiot, Why?

Upaya Manchester United untuk mendatangkan Adrien Rabiot dari Juventus dipertanyakan sejumlah pihak. Apa sebetulnya yang dicari manajer Erik ten Hag dari gelandang tengah asal Prancis itu?

Juventus dilaporkan sudah setuju melepas Rabiot ke MU dengan harga 17 juta Euro plus bonus. Setan Merah tinggal menyelesaikan kesepakatan pribadi dengan si pemain. Bagi Bianconeri, lebih baik melepasnya sekarang ketimbang pergi secara gratis tahun depan.

Namun apa yang dilakukan MU menimbulkan tanda tanya, sebab kariernya di Juventus tidaklah istimewa, meski tak buruk juga. Ia tampil 129 kali, mencetak enam gol dan enam assist. Tak tampak seperti kreator serangan ulung nan jenius.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jangan pesimis dulu. Perlu diperhatikan bahwa Rabiot sepanjang kariernya hanya bermain di dua klub besar, yakni Paris Saint-Germain dan Juventus. Ia juga dilatih sejumlah pelatih ternama.

Sebut saja Didier Deschamps, Carlo Ancelotti, Unai Emery, Thomas Tuchel, Maurizio Sarri, hingga Massimiliano Allegri. Selain itu, ia rutin mendapat panggilan Timnas Prancis dalam dua tahun terakhir, yang artinya ia bukan pemain kacangan.

Bisa jadi, Ten Hag sebagai juru taktik pun melihat sesuatu dalam diri Rabiot, yang luput dari orang biasa. Mungkin saja ia memang menjadi tambahan berguna untuk MU.

Menurut analisis Sky Sports, upaya MU mengejar Rabiot bisa dikaitkan dengan kekalahan 1-2 atas Brighton & Hove Albion akhir pekan lalu. Double pivot MU saat itu, Scott McTominay dan Fred menjadi sorotan.

Fred ditempatkan sebagai gelandang bertahan, sementara McTominay bermain lebih maju. Namun mereka sulit mengalirkan bola dengan baik dari belakang ke depan, membuat Brighton lebih berani melakukan pressing.

Rabiot datang untuk mengatasi

Read more on sport.detik.com