Mourinho Sebut Orang-orang Toksik di MU Era Dirinya Masih Bertahan
Jose Mourinho bernostalgia tentang kariernya sebagai manajer Manchester United. Ia menilai klub tersebut susah sukses karena adanya sejumlah sosok yang dinilai hanya akan menjadi benalu.
Usai Sir Alex Ferguson pensiun pada 2013, MU sudah menunjuk delapan orang sebagai pengganti tersebut, dan Mourinho menjadi yang tersukses dengan raihan tiga trofi, salah satunya Liga Europa pada 2017.
Hanya saja, ia tak mampu membawa MU memutus dahaga titel Liga Inggris. Capaian terbaiknya adalah finis kedua pada musim 2017-18, itu pun 19 poin di bawah Manchester City yang menjadi kampiun. Di musim berikutnya, ia didepak karena sederet hasil buruk.
Mengulas kembali perjalanannya di Old Trafford dalam Obi One podcast, yang diprakarsai eks pemain Chelsea John Obi Mikel, Mourinho mengklaim bahwa sejumlah sosok di MU telah menghambat kemajuan klub. Ia bilang mereka hingga kini masih bertahan di sana.
"Masih ada orang-orang di klub itu (MU), dan ketika saya bilang 'orang-orang', maksudnya ada beberapa pemain dan juga beberapa yang bukan pemain, yang sampai sekarang masih ada di sana sewaktu saya bilang (kepada pihak klub) setelah dua bulan: Dengan orang-orang ini, anda tak akan pernah sukses. Dan mereka masih di sana sekarang," ujar Mourinho.
"Di MU, jika saya mengganti pemain saat jeda turun minum... agen pemain itu lalu akan menuduh saya mem-bully. Saya harus berubah. Saya ingat masa-masa itu, saya menertawakannya, tapi itu masa yang berbeda," jelasnya.
Mourinho tak menyebut siapa saja yang menurutnya adalah benalu, namun jika diteliti, saat ini tinggal sedikit pemain MU saat ini yang pernah dilatih Mourinho, seperti Marcus Rashford, Anthony Martial, dan Luke Shaw, Eric Bailly, Scott McTominay, dan Victor Lindelof. Dari situ, tiga nama