Misi Bulutangkis RI Rengkuh Posisi Badminton Asia, lalu Bidik BWF
Tiga posisi dibidik PP PBSI di kepengurusan Badminton Asia 2023-2007, tapi tidak termasuk posisi presiden. Ini adalah bagian dari rencana bidikan berikutnya yakni Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
Hal itu diungkapkan President Badminton Asia Anton Aditya Subowo saat ditanyakan terkait alasan tak lagi maju mencalonkan diri untuk posisi yang sama di Badminton Asia untuk periode ketiga. Padahal, seperti diketahui, tidak ada aturan pembatasan seseorang menjabat di Badminton Asia Confederation dalam kurun waktu tertentu, termasuk sebagai presiden.
Anton sendiri saat ini sudah dua kali menahkodai Konfederasi Bulutangkis Asia untuk masa jabatan 2015-2019 dan 2019-2023. Namun, memasuki masa pemilihan 2023-2027, Anton tak lagi mencalonkan atau dicalonkan dalam bursa pemilihan sebagai presiden.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia justru dicalonkan oleh PBSI untuk menjabat sebagai Continental Representation to BWF yang akan diselenggarakan di Dubai, pada saat Annual General Meeting, 29 April ini. Selain Anton, PBSI juga mencalonkan Ketua Komisi Pengembangan Komersial PP PBSI Armand Darmadji untuk posisi Sekretaris Jenderal dan Sekjen PBSI Muhammad Fadil Imran yang menjadi salah satu nominator di posisi Vice President Badminton Asia.
Ternyata, pencalonan itu adalah bagian dari strategi dalam misi besar peningkatan bulutangkis Asia khususnya Indonesia dengan cara mencapai posisi nomor satu di BWF kelak, yang akan dirintis melalui posisi-posisi Badminton Asia dalam pemilihan berikutnya.
"Kebetulan dari pihak kami ada rencana fighting untuk election President BWF tahun 2025. Dan saya dengan PBSI pernah membahas bahwa kita membutuhkan regenerasi, saya merasa butuh regenerasi dari Indonesia di kancah internasional," kata Anton