Merdeka dalam Olahraga: Berprestasi, Menyemangati, Mengapresiasi
Salah satu makna 'merdeka' dalam KBBI dalam jaringan (daring) adalah bebas (dari perhambaan, penjajahan, dan sebagainya). Lantas bagaimana dengan 'merdeka dalam dunia olahraga'?
Beragam perspektif, yang disertai argumentasi lanjutannya, bisa mengiringi dalam pembahasan makna 'merdeka dalam dunia olahraga' tersebut. Untuk tahun ini, pada saat Indonesia memasuki usianya yang ke-77, salah satu perspektif yang bisa dikedepankan adalah perkara pandemi COVID-19 -- yang mulai mereda tapi masih tetap ada.
Sudah bukan rahasia lagi jika COVID-19, dan segala macam variannya, sudah menjadi momok dan musuh bersama nyaris setiap elemen kehidupan dunia dalam beberapa tahun terakhir. Termasuk di dalam dunia olahraga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lantaran COVID-19 pula beragam turnamen dan ajang olahraga dimundurkan dari jadwal semula atau bahkan batal digelar sama sekali pada akhirnya.
Maka seiring dengan COVID-19 yang mereda, dunia perlahan-lahan kembali 'merdeka'. Juga di dunia olahraga.
Waktunya kembali mengukir prestasi! Momen bagi atlet-atlet Merah Putih memperlihatkan kemampuan terbaiknya lagi!
Tren COVID-19 yang relatif membaik juga memberi angin segar buat suporter dalam mendukung dan menyemangati tim maupun atlet kesayangannya berlaga.
Suporter, yang kehadirannya senantiasa memberi denyut istimewa dalam aliran nadi dunia olahraga, kembali muncul langsung menjadi penyuntik semangat di gelanggang-gelanggang olahraga.
Dalam konteks olahraga, dua elemen itu saja sejatinya layak mengundang selebrasi alias patut dirayakan: ajang dan turnamen yang kembali rutin bergulir tanpa halangan, plus kehadiran kembali para suporter untuk ikut langsung memberikan dukungan.
Dan situasi ini mestinya sangat bisa kita apresiasi.