Players.bio is a large online platform sharing the best live coverage of your favourite sports: Football, Golf, Rugby, Cricket, F1, Boxing, NFL, NBA, plus the latest sports news, transfers & scores. Exclusive interviews, fresh photos and videos, breaking news. Stay tuned to know everything you wish about your favorite stars 24/7. Check our daily updates and make sure you don't miss anything about celebrities' lives.

Contacts

  • Owner: SNOWLAND s.r.o.
  • Registration certificate 06691200
  • 16200, Na okraji 381/41, Veleslavín, 162 00 Praha 6
  • Czech Republic

Mentalitas Man City di Liga Champions Sudah Berubah

Pep Guardiola tak ragu menyebut mentalitas Manchester City sudah berubah di Liga Champions. Man City bukan lagi si anak canggung.

Manchester City memang butuh waktu untuk mulai menancapkan kukunya di Liga Champions. Bahkan saat mereka mulai menguasai Liga Inggris, hasil-hasil di kompetisi Eropa tersebut tak cukup memuaskan.

Hingga 2020 saat Man City sudah mengantongi empat gelar Premier League, tercatat pencapaian terbaik di Liga Champions hanya semifinal pada musim 2015/2016. Selepas itu mereka gagal memenuhi ekspektasi dan finis di babak 16 besar (2016/2017) lalu perempatfinal (2017/2018, 2018/2019, 2019/2020).

Man City kemudian berhasil menembus barier itu kala memijak final pada 2020/2021. Memang gagal juara karena kalah dari Chelsea, tapi itu sudah menjadi momentum buat pasukan Pep Guardiola.

Selanjutnya mereka sampai ke semifinal di 2021/2022 dan memenangi trofi pertama pada 2022/2023 lalu. Kini mereka mencapai perempatfinal dengan meyakinkan --agregat 6-2-- usai melibas Copenhagen 3-1 di Etihad, Kamis (7/3/2024) dengan sejumlah pemain pelapis.

Manajer Man City Pep Guardiola merasa kini klub punya aura juara di Liga Champions. The Citizens mulai bisa bersaing dengan klub-klub dengan sejarah besar di kompetisi tersebut.

"Kami adalah tim yang percaya bisa melakukannya (juara)," ujarnya dikutip BBC.

"Kami tiba di sini dari Barcelona dan Bayern Munich, yang tuntutannya adalah selalu menggapai trofi. Saya merasa klub, bukan para pemainnya ya, tidak punya keyakinan itu."

"Para manajer dan hierarki klub biasanya tak mendapatkan waktu. Tapi mereka memberikan kami waktu untuk kalah dari Monaco (2017), dari Liverpool (2018), dari Tottenham (2019)."

"Klub-klub yang punya sejarah besar itu lebih mudah, mulai dari yang terbaik

Read more on sport.detik.com