Players.bio is a large online platform sharing the best live coverage of your favourite sports: Football, Golf, Rugby, Cricket, F1, Boxing, NFL, NBA, plus the latest sports news, transfers & scores. Exclusive interviews, fresh photos and videos, breaking news. Stay tuned to know everything you wish about your favorite stars 24/7. Check our daily updates and make sure you don't miss anything about celebrities' lives.

Contacts

  • Owner: SNOWLAND s.r.o.
  • Registration certificate 06691200
  • 16200, Na okraji 381/41, Veleslavín, 162 00 Praha 6
  • Czech Republic

Luis Suarez Meninggal, Kehilangan Besar Inter Milan

Luis Suarez menjadi salah satu legenda terbaik yang dimiliki Inter Milan. Kehilangannya menyebabkan duka mendalam buat Nerazzurri.

Luis Suarez meninggal dunia pada Minggu (9/7/2023). Legenda asal Spanyol itu mengembuskan nafas terakhirnya di usia 88 tahun.

Mendiang, yang bernama lengkap Luis Suarez Miramontes, adalah legenda besar buat Inter. Sebab, ia membawa Inter merajai Italia dan Eropa di tahun 60-an.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Suarez bergabung dengan Inter, usai sebelumnya sukses di Barcelona. Ia dijual senilai 152 ribu euro saat itu, menjadi rekrutan termahal di dunia.

Kepindahannya juga dianggap kesalahan terburuk yang pernah dilakukan Barcelona. Sebab, Suarez bisa menjadi bagian dari kedigdayaan Inter.

Bersama pelatih legendaris Helenio Herrera saat itu, Luis Suarez menjadi bagian dari Grande Inter, yang memenangkan tiga gelar Liga Italia sejak 1963 sampai 1965. Suarez juga memenangkan dua titel Liga Champions 1964 dan 1965 bersama Inter Milan.

Bersama Inter Milan, Suarez total bermain sebanyak 328 kali dan membuat 55 gol dan 2 assist. Total, ia memenangkan 7 gelar, termasuk dua gelar Piala Intercontinental, cikal bakal Piala Dunia Antarklub.

CEO Inter, Beppe Marotta, mengenang kejayaan Suarez bersama Inter di masa lampau. Ia masih ingat bagaimana Suarez membantu Inter mengalahkan Benfica tahun 1965.

"Dia adalah pemain yang sangat penting bagi Inter asuhan Helenio Herrera, yang seperti yang Anda ingat bisa memenangkan dua kejuaraan Eropa (Liga Champions). Saya bisa menonton mereka mengalahkan Benfica di San Siro sebagai seorang anak. Saya pikir itu terjadi pada bulan Mei 1965," kenang Marotta.

"Saya menyaksikan tim itu muncul sebagai pemenang melawan Benfica. Mereka tim yang selalu saya kagumi

Read more on sport.detik.com