Players.bio is a large online platform sharing the best live coverage of your favourite sports: Football, Golf, Rugby, Cricket, F1, Boxing, NFL, NBA, plus the latest sports news, transfers & scores. Exclusive interviews, fresh photos and videos, breaking news. Stay tuned to know everything you wish about your favorite stars 24/7. Check our daily updates and make sure you don't miss anything about celebrities' lives.

Contacts

  • Owner: SNOWLAND s.r.o.
  • Registration certificate 06691200
  • 16200, Na okraji 381/41, Veleslavín, 162 00 Praha 6
  • Czech Republic

Leverkusen Belajar dari Kegagalan Arsenal Musim Lalu

Bayer Leverkusen sedang unggul 10 poin dari Bayern Munich dan duduk nyaman di puncak klasemen Liga Jerman musim ini. Namun Granit Xhaka mengingatkan rekan setimnya agar tak jemawa. Jangan sampai terpeleset lalu menyesal kemudian.

Musim lalu, Xhaka yang masih membela Arsenal gagal menjadi juara Liga Inggris usai disalip Manchester City di pekan-pekan terakhir. Padahal The Gunners tampil dominan hampir sepanjang musim.

Bahkan Arsenal sempat memimpin delapan angka dari City pada 1 April. Saat itu Meriam London memiliki 72 poin dari 29 laga, sedangkan City baru meraih 64 poin dari 28 laga. Namun performa tim asuhan Mikel Arteta kemudian merosot tajam.

Mereka hanya meraih tiga poin dari empat laga berikutnya, sedangkan City merebut empat kemenangan beruntun. Arsenal yang memiliki 75 poin dari 33 laga lantas disalip City yang memiliki 76 poin dari 32 laga. Sejak itu, Erling Haaland tak lagi terkejar.

Xhaka belajar banyak dari situ. Bersama Leverkusen, ia ingin memastikan hal serupa tak terulang.

"Kami pantas bangga dengan posisi kami tapi kami belum memenangkan apapun. Saya berbicara dari pengalaman saya sendiri musim lalu," ujar Xhaka kepada ESPN, dikutip The Athletic.

"Kami memiliki keunggulan poin serupa atas tim peringkat kedua dan akhirnya kami tak memenangi liga, jadi saya tahu pengalaman ini dan saya telah berbagi dengan rekan-rekan di ruang ganti."

"Unggul 10 poin dengan sisa 10 laga itu banyak, tapi masih ada 30 poin yang bisa diraih, jadi persaingan belum usai. Mereka bertanya pada saya setiap hari karena saya pernah di posisi itu sebelumnya."

"Saya ditanya bagaimana situasi saat itu, apa yang terjadi pada kami, tapi itu tak bisa dijelaskan dengan kalimat, harus dirasakan sendiri. Itu sebabnya kami harus tetap rendah

Read more on sport.detik.com