Klopp Senang Belanja Cermat ala FSG
Metode transfer Fenway Sports Group dikritik banyak suporter Liverpool. Tapi Juergen Klopp justru senang. Kok bisa?
Sejak mengambil alih Liverpool pada 2010, FSG memang sudah mengeluarkan banyak uang tidak cuma untuk membangun skuad, tapi juga merenovasi Anfield dan membangun pusat latihan baru di Kirkby.
Terutama sejak kedatangan Klopp pada November 2015, FSG hampir bisa memenuhi seluruh permintaan manajer asal Jerman itu. Walaupun memang nominalnya tidak sebesar Chelsea, Manchester City, dan Manchester City.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tapi, FSG bukan seperti tiga pemilik klub itu karena mereka punya metode jual dulu baru beli pemain. Sebab FSG tidak mau neraca keuangan Liverpool terganggu karena boros.
Hal ini yang lantas bikin kesal pendukung Liverpool karena menganggap FSG pelit dan cuma mau cari untung. Terlebih di musim ini ketika Liverpool dihantam badai cedera, FSG seakan bodo amat dnegan kondisi tim.
Padahal jika Liverpool tidak bisa lolos ke Liga Champions maka kerugian untuk FSH dari segi pemasukan. John W Henry sebagai pemilik Liverpool tak gentar dengan kritik itu dan tetap memakai metode transfernya yang terbukti mengantarkan enam gelar selama dipegang Klopp.
Senada dengan Henry, Klopp juga senang melihat cara FSG menjalani transfer karena ini bisa berdampak positif untuk keuangan klub. Itu yang akan dilakukan juga saat Klopp merevitalisasi lini tengah musim depan.
"John sudah benar. Lihat saja pemain yang kami beli dalam beberapa bursa transfer terakhir. Luis, Darwin, Cody, para pemain depan," ujar Juergen Klopp di Liverpool Echo.
"Saya merasa Sadio, Bobby, dan Mo sudah lama bermain bareng sebagai salah satu trio penyerang terbaik di dunia. Sadio lantas pergi musim panas lalu, kita lihat