Klopp Sadar Cuma Diselamatkan Prestasi Masa Lalu
Juergen Klopp sadar penampilan Liverpool musim ini mengecewakan. Ia pun mengerti posisinya terselamatkan prestasi masa lalu.
Liverpool praktis tanpa gelar di akhir musim ini. Mereka tersingkir di babak keempat Piala Liga Inggris dan Piala FA, lalu terdepak di Liga Champions.
Di Premier League, Mohamed Salah dkk. secara realistis hanya bisa menyelamatkan musim dengan finis empat besar. Itu pun berat karena mereka kini tercecer di posisi delapan, tertinggal delapan poin dari Manchester United di posisi empat yang jadi batas zona Liga Champions.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Klopp menyadari ada tekanan tersendiri untuknya, mengingat para koleganya banyak yang dipecat musim ini. Tercatat sejauh ini sudah ada 12 manajer yang dipecat di Premier League, dengan Graham Potter jadi 'korban' teranyar.
"Enggak takut (pemecatan) sih, tapi saya rasa Graham juga enggak takut. Tapi enggak ada gunanya merasa takut," ungkapnya kepada Sky Sports.
"Saya enggak di sini sebagai seorang jimat atau demi mural-mural di dindin-dinding. Saya di sini untuk menghadirkan hasil, saya tahu itu 100%, enggak ada hal lainnya di pikiran."
"Tapi saya tahu saya masih di sini karena apa yang terjadi dalam beberapa musim terakhir. Saya benci dengan fakta bahwa saya harus bergantung pada itu, apakah itu benar atau enggak, kita akan lihat ke depannya," tambah Klopp.
Juergen Klopp membawa Liverpool juara Liga Champions pada 2018/2019, lalu Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub pada 2019. Ia memimpin klub Merseyside itu memenangi Premier League pada 2019/2020 dan hampir mengantar mereka ke quadruple tahun lalu, yang berakhir dengan trofi Piala Liga Inggris dan Piala FA.