Kekalahan Liverpool Bukan Kejutan, Napoli Memang Sekeren Itu
Kekalahan 1-4 yang didapat Liverpool dari Napoli pada matchday pertama Liga Champions musim ini mengejutkan banyak pihak. Namun jika diperhatikan, kualitas Partenopei memang sekeren itu.
Di bawah teror puluhan ribu Neapolitan yang memadati Stadion Diego Armando Maradona pada Kamis (8/9) dini hari WIB, Liverpool sudah kebobolan tiga gol di babak pertama. Dengan mudahnya.
Barisan belakang yang diisi Virgil van Dijk, Joe Gomez, Andy Robertson, dan Trent Alexander-Arnold kocar-kacir di hadapan para penyerang Napoli. Justru mereka yang kelihatannya terkejut dengan agresivitas skuad asuhan Luciano Spalletti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dua penalti yang didapat Napoli dalam 20 menit pertama bukanlah kebetulan. Itu adalah wujud kecerobohan Liverpool dalam bertahan, sampai-sampai memerlukan tangan James Milner dan injakan kaki Van Dijk untuk menghentikan serangan.
Jika hanya ada satu yang berujung gol, itu semua berkat kecakapan Alisson Becker dalam membaca arah tembakan 12 pas. Namun perjuangan kiper seorang diri jelas tak cukup untuk menghindari kekalahan.
Pada proses gol kedua Napoli, terlihat betapa mudahnya para pemain Liverpool terkecoh umpan segitiga Khvicha Kvaratskhelia, Piotr Zielinski, dan Andre Zambo Anguissa.
Bola di kaki Joe Gomez begitu mudah direbut. Ia dan Fabinho hanya terpaku melihat Zielinski memberi umpan terobosan kepada Anguissa untuk mencetak gol kedua. Trent yang berada tak jauh dari sana hanya diam bagaikan penonton.
Gol ketiga juga menunjukkan betapa lambatnya Liverpool dalam bergerak dibandingkan Napoli. Tak ada reaksi cepat dalam membaca permainan, yang ada hanya melihat ke mana bola bergerak. Itu sebabnya Giovanni Simeone bisa bebas tanpa kawalan.
Pemain Argentina itu dengan mudah


