Kekalahan di Final Liga Champions yang 'Membakar' Inter

Inter Milan melaju kencang di Serie A musim ini. Kekalahan dari Manchester City musim lalu jadi pemicunya.

Inter baru saja melebarkan jarak di puncak klasemen Serie A menjadi 12 poin dari Juventus di posisi kedua, usai kemenangan 4-0 atas Atalanta di Giuseppe Meazza, Kamis (29/2/2024) dini hari WIB. Mereka punya 69 poin, hanya kalah dari 70 poin di musim 2006/2007.

Keempat gol Inter dibagi rata ke Matteo Darmian, Lautaro Martinez, Federico Dimarco, dan Davide Frattesi. Inter tidak cuma unggul jumlah poin, tapi juga total gol yang dicetak mencapai 67, tertajam di Eropa dan cuma kebobolan 12 gol.

Ini adalah catatan terbaik di lima besar liga top Eropa musim ini. Untuk pertama kalinya juga Inter mampu memenangi tujuh pertandingan pertama di kalender kompetisi.

Jika ditotal dengan kompetisi lainnya, Inter sudah memenangi 11 pertandingan terakhirnya, hanya kalah dari 13 kemenangan beruntun bareng Roberto Mancini pada November 2007-Januari 2008.

Mereka juga berhasil memenangi delapan pertandingan kandang terakhirnya di Serie A, pertama sejak era Antonio Conte pada November 2020-Mei 2021.

Selain melaju kencang di Serie A, Inter juga masih menjaga peluang di Liga Champions usai kemenangan 1-0 atas Atletico Madrid di leg pertama 16 Besar.

Kekalahan dari City di final kompetisi tersebut musim lalu disebut jadi alasan utama Inter begitu dominan. Para pemain terpacu untuk membayar kekecewaan tersebut dengan trofi besar musim ini.

"Kami sudah pernah bilang, final di Istanbul membuat kami lebih percaya diri, solid, dan keinginan untuk melaju ke sana lagi. Kami senang bekerja keras bersama dan mencapai misi itu bersama-sama," ujar bek Inter Alessandro Bastoni kepada DAZN.

"Kami memulai perjalanan ini beberapa tahun lalu, banyak dari