Keindahan Indonesia Arena dan Tangan-tangan Kreatif Lokal di Baliknya

Keindahan Indonesia Arena disaksikan dunia setelah menjadi salah satu venue FIBA World Cup 2023. Karya anak bangsa turut berandil dalam pembangunannya.

Indonesia Arena menjadi venue putaran pertama Piala Dunia FIBA untuk Grup G dan Grup H. Lalu juga akan menjadi lokasi pertandingan putaran kedua untuk Grup L.

Venue berkapasitas lebih dari 16 ribu ini memang dibangun khusus untuk gelaran Piala Dunia FIBA. Sebab ada aturan dari FIBA bahwa venue pertandingannya harus memiliki kapasitas minimal bisa menampung 8 ribu penonton.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sedangkan Istora Senayan dan BritAma Arena yang biasa menggelar laga-laga basket nasional kapasitasnya tak memenuhi syarat. Istora Senayan hanya bisa menampung 7 ribuan penonton, sementara BritAma Arena 5 ribuan penonton.

Oleh sebab itu, pemerintah pun menggelontorkan dana yang mencapai Rp 640 miliar. Perusahaan kontraktor lokal yakni Datra Internusa ditunjuk menjadi salah satu pihak untuk pengadaan berbagai fasilitas Indonesia Arena.

Tak hanya dalam pengadaan dan pemasangan seluruh kursi penonton, Datra juga berkontribusi aktif pada pengadaan dan persiapan lantai, memastikan kesesuaian untuk pemasangan lantai resmi pertandingan. Selama event berlangsung, tim Datra juga bersiaga untuk memastikan segala sesuatunya berjalan lancar.

Untuk pembangunan lantai venue, Datra berkolaborasi dengan Junckers, yang merupakan pemimpin global dalam lantai kayu premium untuk olahraga, komersial, dan perumahan lantai kayu. Kebetulan Junckers yang berasal dari Denmark merupakan salah satu sponsor global Piala Dunia FIBA 2023.

"Visi kami lebih dari sekadar membangun. Kami ingin menginspirasi, menciptakan ruang-ruang yang tidak hanya memenuhi standar, namun juga menyentuh hati,"