Kanada menyerah 65-69 dari Brasil di laga putaran kedua Grup L FIBA World Cup 2023, membuat posisi mereka terjepit untuk lolos ke perempatfinal. Tapi pelatih Jordi Fernandez optimistis bangkit di laga terakhir melawan Spanyol.
Bertanding di Indonesia Arena, Jumat (1/9) malam, Kanada kehilangan momentum yang sudah dibangun rapi hampir sepanjang laga. Mereka sempat memimpin 52-42 di pengujung kuarter ketiga sebelum kebobolan tembakan tiga poin oleh Brasil di buzzer beater.
Siapa sangka, situasi itu kemudian menjadi titik balik Brasil di kuarter akhir. 24 poin berhasil dicetak Yago Santos dkk berbanding 13 milik Kanada. Mereka pun berhasil meraih kemenangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hasil ini, ditambah Latvia menghantam Spanyol beberapa jam sebelumnya, membuat situasi di Grup L FIBA World Cup 2023 menjadi sengit. Kanada akan menghadapi Spanyol di laga hidup-mati pada Minggu (3/9). Jika kalah, mereka akan tersingkir.
"Selamat untuk Brasil atas kemenangannya. Mereka bermain dengan gigih," ujar Fernandez, dalam keterangan resmi FIBA.
"Dari sisi bertahan, saya pikir kami baik-baik saja. Kami punya peluang, tapi saat menyerang kami kurang berupaya membantu satu sama lain seperti mengisi ruang, mengalirkan bola, pergerakan."
"Saat kamu bermain seperti itu, sulit untuk menang. Laga ini contohnya. Dari 10 asis ke 9 turnover, menembak 33 kali dari field, dan 27 dari percobaan tiga angka. Kami tak layak menang."
"Kami tidak beruntung. Kami belum pernah menghadapi hal semacam ini, tapi saya percaya pada pemain saya. Kami akan mempersiapkan diri menghadapi Spanyol, kami akan siap untuk laga berikutnya," jelas Fernandez.
Guard Kanada, Luguentz Dort juga mengakui keunggulan Brasil. Namun ia mengingatkan timnya tak boleh
Read more on sport.detik.com
sport.detik.com
