Indonesia Open Edisi Terakhir Istora, Istora Boy Ini Sedih

Loh Kean Yew mengaku sedih dengan rencana Indonesia Open bakal menjadi edisi terakhir yang diselenggarakan di Istora. Terlebih dia punya panggilan khusus dari badminton lovers Indonesia, yaitu Istora Boy.

Nama Istora Boy sendiri muncul lantaran pebulutangkis berusia 24 tahun tersebut sangat mencuri perhatian penonton di Istora. Di setiap penampilannya, Loh memiliki atraksinya sendiri yang akhirnya menghibur para penonton yang menyaksikannya.

Salah satunya dan kerap terjadi saat Loh melakukan pemanasan di lapangan, atau sebelum melakukan pertandingan. Seketika itu juga, penonton langsung bergemuruh sembari meneriakkan, "Ea, Ea, Ea".

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pebulutangkis asal Singapura itu pun senang dengan perlakukan para fans kepadanya setiap kali di Indonesia, sebab suporternya yang seru.

Kini keriaan itu sepertinya akan menjadi yang terakhir ia rasakan di Istora. Sebab, rencananya Indonesia Open akan berpindah tempat ke Indoor Multifunction Stadium (IMS) atau biasa dikenal Indonesia Arena.

Rencana itu muncul karena besarnya kapasitas IMS, sehingga bisa menampung badminton lovers lebih banyak. Istora sejauh ini menampung 6 ribu penonton, sementara IMS punya sekitar 16.088 kursi.

"Ya, sebenarnya saya cukup sedih, saya belum bermain cukup banyak di sini. Saya senang di sini (istora) dan saya juga senang dipanggil Istora Boy, tapi kita memang butuh arena baru," kata Loh Kean Yew ketika ditemui di Mixzone.

Meskipun begitu, tunggal putra ranking 5 dunia itu mengaku tak sabar dapat menjajal venue baru di Indonesia Open 2024. "Ya, saya menantikan pertandingan arena baru tahun depan," ujarnya.

Loh sendiri baru saja memastikan tiket babak kedua di Indonesia Open 2023, yang bergulir di Istora GBK, Rabu