Hubungan Chelsea dan Tuchel Sudah Retak Sejak Lama?
Keputusan Chelsea untuk memecat Thomas Tuchel tidak dibuat dalam semalam. Hubungan antara sang manajer dan manajemen rupanya sudah retak sejak lama.
Dilaporkan Daily Mail, selama 100 hari pertama memimpin Chelsea, direksi yang dipimpin Todd Boehly telah berulang kali 'bergesekan' dengan Tuchel. Kekalahan 0-1 atas Dinamo Zagreb pada Selasa (6/9) lalu hanya puncak dari masalah.
Awalnya, manajemen baru ingin bekerja sama dengan Tuchel. Kucuran dana yang besar untuk berbelanja pemain menjadi bukti keseriusan. The Blues bahkan berencana memberi kontrak jangka panjang untuknya. Namun pelan-pelan segalanya berubah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketika masa pramusim, Tuchel tak senang karena harus banyak terlibat dalam urusan transfer. Selama ini, ia banyak dibantu oleh Petr Cech dan Marina Granovskaia, dua bawahan Roman Abramovich yang turut lengser seiring pergantian pemilik.
Seiring waktu, Tuchel frustrasi dengan kegagalan sejumlah transfer. Ia bahkan tak ragu-ragu mengungkapkannya di hadapan publik, seperti saat kalah 0-4 dari Arsenal dalam rangkaian tur pramusim ke Amerika Serikat.
Transisi pemilik memang membuat pergerakan Chelsea di bursa transfer jadi tertinggal dari para rival. Namun sampai meragukan kesiapan timnya dalam mengarungi musim tak hanya membuat manajemen heran, namun juga para pemainnya.
Pada akhirnya, Chelsea berhasil mendaratkan sejumlah pemain besar, bahkan menjadi tim terboros di musim panas ini. Namun ternyata ada banyak 'clash' yang terjadi antara Tuchel dan direksi Chelsea terkait masa depan pemain.
Seperti Romelu Lukaku misalnya, Tuchel ingin ada penggantinya lebih dulu, namun Boehly dengan cepat melepasnya ke Inter Milan. Chelsea ingin mempertahankan Billy Gilmour, namun Tuchel tidak.