Galtier Mengaku Difitnah Islamofobia, PSG Pasang Badan
Pelatih PSG Christophe Galtier mengaku merasa difitnah soal dirinya disebut rasis dan Islamofobia. Galtier mau ambil langkah hukum, pihak klub siap bantu.
Paris Saint-Germain (PSG) sedang dihantam banyak rumor. Dari ruang ganti yang tidak harmonis, krisis kepercayaan dari fans setelah gagal di Liga Champions dan teranyar ada isu soal pelatih Christophe Galtier yang disebut rasis dan Islamofobia.
Isu itu berawal saat Christophe Galtier masih melatih Nice. Ketika itu, Galtier mengeluhkan pemain berkulit hitam dan muslim yang terlalu banyak di timnya dan dinilai bisa mengganggu kinerja tim karena bakal ada kecemburuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Apalagi, Ligue 1 lagi disorot gegara masalah beberapa pelatih yang melarang pemain muslimnya berpuasa di bulan Ramadan.
Christophe Galtier mengaku kaget dengan isu tersebut. Galtier bahkan siap ambil tindakan hukum atas fitnah yang menyebut dirinya rasis dan Islamofobia.
"Saya putuskan untuk mengambil tindakan hukum kepada mereka yang sudah merusak kehormatan saya dan saya puas investigasi sudah berjalan," ujar Galtier di BBC Sport.
"Saya terkejut sekali dengan komentar yang menyerang saya seperti itu dan berkembang liar."
"Saya tumbuh besar di lingkungan yang dibesarkan dalam keberagaman, diajarkan untuk menghormati tanpa memandang perbedaan suku, warna kulit, atau agama mereka."
Christophe Galtier mengaku dapat dukungan dari pemainnya, eks pemainnya, dan pihak klub PSG juga sudah berikan pernyataan. PSG mendukung Galtier demi mendapat keadilan!
"Klub mendukung Christophe Galtier dan menginginkan keadilan demi tegaknya kebenaran," tulis pernyataan PSG.
"PSG meminta semua pemain untuk tetap tenang," tutup pernyataannya.