Players.bio is a large online platform sharing the best live coverage of your favourite sports: Football, Golf, Rugby, Cricket, F1, Boxing, NFL, NBA, plus the latest sports news, transfers & scores. Exclusive interviews, fresh photos and videos, breaking news. Stay tuned to know everything you wish about your favorite stars 24/7. Check our daily updates and make sure you don't miss anything about celebrities' lives.

Contacts

  • Owner: SNOWLAND s.r.o.
  • Registration certificate 06691200
  • 16200, Na okraji 381/41, Veleslavín, 162 00 Praha 6
  • Czech Republic

Evenepoel Gagal di Sepakbola Raih Emas Olimpiade di Balap Sepeda

Remco Evenepoel banting stir dari pesepakbola ke balap sepeda. Jebolan akademi PSV Eindhoven baru saja meraih emas Olimpiade 2024 di nomor time trial putra.

Remco Evenepoel menghadirkan emas pertama untuk Belgia pada Olimpiade Paris 2024. Emas tersebut usai Evenepoel menjuarai nomor individual time trial putra pada ajang balap sepeda, Sabtu, (27/7/2024).

Evenepoel mencatat waktu tercepat 36 menit 12.6 detik. Evenepoel mengungguli Filippo Ganna dari Italia di urutan kedua dan rekan senegaranya, Wout van Aert di posisi ketiga.

Ini juga raihan emas pertama Evenepoel di ajang Olimpiade. Kala belia, Evenepoel tampaknya takkan menyangka bisa mengharumkan nama Belgia lewat balap sepeda.

Pasalnya, pria 24 tahun ini dulu lebih menggeluti sepakbola. Evenepoel sudah masuk akademi Anderlecht pada usia lima tahun.

Bakatnya tercium oleh tim raksasa Belanda, PSV Eindhoven. Evenepoel bermain untuk PSV pada umur 11-14 tahun. Ia sempat bermain dengan pilar Liverpool, Cody Gakpo, di tim muda PSV.

Evenepoel bahkan sempat dipanggil membela Timnas Belgia U-14 dan U-16. Ia seangkatan dengan Albert Sambi Lokonga dan Lois Openda yang kini membela timnas senior De Rude Duivels. Selepas dari PSV, ia kemudian kembali ke Anderlecht.

Dikutip dari Cycylingweekly, Evenepoel begitu mencolok sebagai pesepakbola muda karena punya ketahanan fisik dan kecepatan yang sangat baik. Namun hal ini yang justru menyulitkannya bermain sebagai sebuah tim dengan rekan-rekan.

Para pemain lain kesulitan mengikuti ritme bermain dari Evenepoel. Pelatihnya di kala muda kemudian menyarankan Evenepoel menggeluti olahraga individu karena kemampuannya lebih cocok di sana ketimbang sepakbola.

Saran tersebut tampaknya diresapi oleh Evenepoel. Ia meninggalkan kariernya di

Read more on sport.detik.com