Eriksson Meninggal, Lazio Kehilangan Pelatih Tersukses

Lazio amat berduka atas meninggalnya Sven-Goran Eriksson. Biancoceleste merasakan masa kejayaan ketika dibesut pelatih asal Swedia itu.

Eriksson tutup usia pada usia 76 tahun, Senin (26/8/2024) malam WIB. Dia meninggal dunia setelah menderita kanker pankreas stadium akhir.

Eriksson punya jejak prestasi mentereng dalam sepakbola Italia, terutama di Lazio. Eriksson berhasil mengantarkan klub asal Roma itu jadi raksasa Italia pada akhir 1990-an hingga awal 2000-an.

Tujuh trofi dipersembahkan Eriksson buat Lazio, termasuk gelar Scudetto 2000. Itu menjadi titel liga kedua Lazio dalam sejarah mereka, prestasi yang belum bisa diulangi kembali hingga sekarang.

Lazio pun berduka mendengar kabar wafatnya Eriksson. Logo akun media sosial Biancoceleste diubah menjadi warna hitam tanda duka cita.

"SS Lazio telah mendengar dengan kesedihan yang mendalam dan emosi yang mendalam berita meninggalnya Sven-Goran Eriksson, pelatih yang membawa Scudetto kedua dan pelatih tersukses dalam sejarah kami," begitu isi pernyataan Lazio.

Presiden Lazio, Claudio Lotito, turut menyampaikan duka cita atas wafatnya Eriksson. Dia berterima kasih atas apa yang dipersembahkan eks manajer Timnas Inggris itu di Olimpico Roma.

[Gambas:Twitter]

"SS Lazio berduka atas wafatnya Sven-Goran Eriksson: keberaniannya menghadapi penyakit yang menimpanya menjadi contoh dan pelajaran bagi siapa pun yang mendengarkannya. Selama wawancara yang dia berikan dalam beberapa bulan terakhir, dia mampu menanamkan kecintaan pada kehidupan dan sepakbola," kata Lotito dalam situs resmi Lazio.

"Dia bukan hanya pelatih tersukses dalam sejarah Societa Sportiva Lazio, tetapi di atas segalanya, ida adalah seorang pria berintegritas dan pribadi yang sangat baik dan sopan, kualitas yang