Derby London Utara: Main di Kandang Bikin Arsenal Tak Tenang
Dukungan publik Emirates Stadium justru jadi pisau bermata dua untuk Arsenal di Derby London Utara. Para pemain The Gunners justru kerap tak tenang karena itu.
Derby London Utara yang mempertemukan Arsenal dengan Tottenham Hotspur di Emirates Stadium berakhir imbang 2-2, Minggu (24/9). The Gunners unggul lebih dulu dari bunuh diri Cristian Romero di menit ke-26. Tottenham bisa menyetarakan angka lewat gol Son Heung-min di menit ke-42. Skor 1-1 menutup babak pertama.
Setelah jeda, The Gunners kembali unggul dari penalti Bukayo Saka di menit ke-55. Namun, Tottenham merespons dengan cepat. Hanya satu menit berselang Son bikin brace untuk mengubah kedudukan menjadi 2-2.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selayaknya laga derby, duel Arsenal vs Tottenham berlangsung sengit sepanjang 90 menit. Kedua tim sama-sama total melepas 13 tembakan.
Secara penguasaan bola Tottenham juga hanya unggul tipis dari Arsenal. The Lilywhites mencatatkan ball possesion 53 persen, sedangkan The Gunners 47 persen.
Arsenal sebenarnya punya sedikit keuntungan di laga ini karena bermain di kandang sendiri. Namun, hal itu ternyata justru bak pisau bermata dua.
Manajer Arsenal, Mikel Arteta, mengungkap bahwa gemuruh Emirates Stadium justru membuat pasukannya terlalu bersemangat. Kondisi tersebut membuat para pemain Arsenal kerap kali tak tenang saat menguasai bola.
"Bermain di depan pendukung sendiri dalam derby jelas tidak ada yang lebih baik dari itu. Saya pikir para pemain sangat bersemangat tetapi kadang-kadang Anda bisa terlalu bersemangat karena kami kurang tenang dalam menguasai bola untuk mendapatkan lebih mengendalikan laga. Namun, kami harus mengambil hasil imbang, tidak ada lagi yang bisa kami lakukan," ujar Arteta dikutip dari