Dalam Tekanan, Potter Banding-bandingkan Situasi dengan Arteta & Klopp
Graham Potter berada dalam tekanan menyusul tak kunjung membaiknya Chelsea. Ia lantas membawa-bawa Mikel Arteta dan Juergen Klopp sebagai pembanding.
Chelsea masih sulit menang. Yang teranyar, mereka kalah 0-2 dalam derby di markas Tottenham Hotspur, Minggu (26/2/2023) malam WIB.
Hasil tersebut memperpanjang tren negatif The Blues. Sejak akhir Oktober tahun lalu, mereka cuma menang tiga kali dalam 17 pertandingan dan menelan 10 kekalahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Datang sebagai pengganti Thomas Tuchel di awal musim, kini Graham Potter menghadapi tekanan serupa. Desakan untuk pencopotannya dari posisi manajer mulai bermunculan.
Potter sendiri selalu menegaskan mendapatkan dukungan dari manajemen. Sementara para petinggi klub memang memilih Potter untuk memimpin proyek jangka panjang, tapi bukan tak mungkin pandangan ini berubah jika hasil-hasil tak kunjung membaik.
Terkait situasinya, Potter lantas membandingkannya dengan Mikel Arteta di Arsenal yang sempat terancam pemecatan, juga Juergen Klopp kini. Arteta saat ini membawa Arsenal memimpin Premier League.
Sementara Klopp, yang musim lalu memimpin Liverpool menghadapi empat 'final', saat ini kesulitan mengangkat performa Liverpool. Di Premier League, Liverpool tercecer di urutan tujuh.
"Kita sempat berbicara sebelum pertandingan soal menonton 'All or Nothing' (Serial dokumenter Arsenal) dan Arsenal memasuki tahun kedua era Mikel, dia nyaris dipecat, orang-orang ingin dia pergi, dan situasinya seperti bencana," ujarnya dikutip BBC.
"Jelas sekarang berbagai hal sudah agak berubah, tapi ya memang begitu yang terjadi. Lihat saja ke situasi Juergen. Dia enggak mendapatkan hasil-hasil dan tiba-tiba orang-orang ingin dia pergi. Memang begitu sepakbola itu,"