'Daddies Stabil di Level Atas, Kekuatan Tanggung Jawab Seorang Ayah'
Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan kembali menorehkan catatan sip di All England. Mereka back to back final di turnamen bulutangkis tertua di dunia tersebut.
Herry Iman Pierngadi, pelatih ganda putra Indonesia, memuji konsistensi pasangan gaek tersebut. Pada All England 2022, Hendra/Ahsan juga melangkah ke partai final, namun kalah oleh juniornya Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri setelah bermain dua gim 19-21, 13-21.
"Saya dengan mereka sekarang sudah seperti berbicara ke adik, tidak selalu bicara teknis. Surprise melihat mereka bisa ke final lagi, apalagi di perempatfinal dan semifinal pertandingan hidup-mati mereka, namun bisa lolos itu luar biasa banget," kata Herry soal performa atletnya tersebut, dalam keterangan tertulis PBSI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bagaimana pun, bukan hal mudah untuk tetap stabil di usia yang tak lagi muda. Hendra akan berumur 39 tahun pada 25 Agustus nanti, sedangkan Ahsan akan berusia 36 tahun pada 7 September mendatang. Tapi mereka mampu membuktikan bahwa usia bukan lah halangan.
Buktinya, juara dunia tiga kali ini (2013, 2015, 2019) mampu bersaing di tengah munculnya pasangan-pasangan muda potensial di level dunia.
"Menurut saya, mereka sudah mapan dan matang dalam segala hal. Tanggung jawab sebagai seorang ayah kepada keluarga, itu yang lebih kuat," ujarnya.
"Bagaimana mereka harus menafkahi keluarga, dan memikul tanggung jawab besarnya, itu yang membuat mereka sampai sekarang masih konsisten," Herry menambahkan.
Asisten ganda putra Indonesia, Aryono Miranat, sepakat dengan apa yang disampaikan Herry. Ia menilai jam terbang yang tinggi dibandingkan ganda-ganda putra lainnya juga membuat mereka mampu menghadapi situasi apapun.
"Hendra/Ahsan sangat berpengalaman dan luar