CEO Tottenham: Pekerjakan Mourinho dan Conte Keputusan Keliru
Jose Mourinho dan Antonio Conte sama-sama gagal di Tottenham Hotspur. CEO Spurs Daniel Levy bilang, keputusan menunjuk dua manajer top itu merupakan kesalahan.
Seperti diketahui Tottenham berambisi konsisten finis di empat besar dan mengakhiri puasa trofi juara sejak terakhir kali mengangkat piala pada 2008. Namun, setelah berpisah dengan Mauricio Pochettino, Spurs justru menurun.
The Lilywhites kemudian menggaet mantan pembesut Chelsea dan Manchester United, Jose Mourinho, untuk menggantikan Pochettino pada November 2019. Manajer top Portugal itu memimpin 86 pertandingan Tottenham dengan hanya memenangi 45 laga, dan 24 kali kalah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mourinho gagal total setelah Son Heung-min dkk cuma finis keenam di 2019/20 dan ketujuh di 2020/21. Spurs juga dipaksa mengubur ambisi memutus puasa trofi usai kalah di final Piala Liga, yang membuat Mourinho kehilangan pekerjaannya sebelum musim selesai.
Spurs kemudian menggaet eks manajer Wolverhampton, Nuno Espirito Santo, yang juga gagal membuahkan hasil. Tim London Utara ini kemudian mendatangkan manajer top lainnya, Antonio Conte pada medio 2020/21.
Pada awalnya, era Conte menjanjikan usai mengembalikan Tottenham ke papan atas Premier League. Akan tetapi, musim berikutnya bak bencana. Seiring dengan laju buruk Spurs, Conte marah-marah usai pertandingan yang membuat Levy mengambil keputusan untuk memberhentikan dia di tengah-tengah musim 2022/23.
Tottenham kini diarsiteki Ange Postecoglou, manajer yang bisa dibilang kurang mentereng. Namun, Spurs-nya Postecoglou justru menunjukkan performa menjanjikan meski sudah kehilangan pencetak gol utama Harry Kane. Di bawah Postecoglou, Tottenham nyaris sempurna di lima pertandingan domestik pertama