Boehly Kecewa Harus Pecat Potter

Pemilik Chelsea Todd Boehly menyesali keputusannya memecat Graham Potter. Tapi, hal itu harus dilakukan karena situasi klub makin parah.

Kekalahan 0-2 dari Aston Villa di Stamford Bridge akhir pekan kemarin membuat kesabaran Boehly dan Behdad Eghbali habis, sehingga Potter akhirnya diberhentikan, Senin (3/4/2023) dini hari WIB.

Pasalnya, Chelsea kini terpuruk di posisi ke-11 klasemen dengan 38 poin, selisih 12 angka dari Manchester United di posisi keempat. Padahal mereka sudah membelanjakan lebih dari 500 juta paun untuk memboyong pemain sedari musim panas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dengan 12 laga tersisa, peluang Chelsea untuk bisa finis empat besar atau sekadar lolos ke kompetisi Eropa musim depan terbilang berat. Lolos ke perempatfinal Liga Champions tidak bisa menyelamatkan Potter.

Untuk itulah, manajemen harus mengambil keputusan ini secepatnya agar klub tidak makin terpuruk. Meski Potter gagal, Boehly tetap melepasnya dengan baik-baik.

"Atas nama klub, kami ingin berterima kasih kepada Graham atas kontribusinya untuk Chelsea. Kami sangat menghormati Graham sebagai pelatih dan juga pribadi. Dia selalu bertindak profesional dan berintegritas tinggi, sehingga kami kecewa harus berakhir seperti ini," ujar Boehly di situs resmi klub.

Chelsea menunjuk Bruno Saltor sebagai manajer interim sampai ada manajer pengganti Potter. Tugas berat harus dihadapi Saltor karena Chelsea akan bertemu Real Madrid di Perempatfinal Liga Champions dan juga duel dengan Liverpool tengah pekan ini.

"Bersama seluruh fans kami yang luar biasa, kami akan mendukung penuh Bruno dan tim karena kami fokus ke sisa musim ini. Kami masih punya 10 laga sisa di Premier League dan Perempatfinal Liga Champions. Kami akan berupaya