Players.bio is a large online platform sharing the best live coverage of your favourite sports: Football, Golf, Rugby, Cricket, F1, Boxing, NFL, NBA, plus the latest sports news, transfers & scores. Exclusive interviews, fresh photos and videos, breaking news. Stay tuned to know everything you wish about your favorite stars 24/7. Check our daily updates and make sure you don't miss anything about celebrities' lives.

Contacts

  • Owner: SNOWLAND s.r.o.
  • Registration certificate 06691200
  • 16200, Na okraji 381/41, Veleslavín, 162 00 Praha 6
  • Czech Republic

Besok, TGIPF Panggil PSSI dan PT LIB!

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan akan memanggil PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB). Kedua pihak akan dipanggil besok.

Hal itu diumumkan Rhenald Kasali, anggota TGPIF, di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (10/9/2022). PSSI dan PT LIB akan diperiksa dan diminta klarifikasi atas Tragedi Kanjuruhan.

"PSSI akan kita panggil besok dan sejumlah pihak yang terkait dengan ini semua ya. Kita akan klarifikasi," kata anggota TGIPF, Rhenald Kasali, di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (10/10/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Ya kita akan panggil semua. PT LIB akan datang, akan kita minta klarifikasi. Masih didalami. Akan dipanggil beberapa pihak beberapa hari ini," ungkapnya, seperti diberitakan detikcom.

Selain mengungkapkan jadwal pemanggilan PSSI dan PT LIB, Rhenald juga menyinggung kinerja aparat. Khususnya terkait ketakutan mengubah jadwal kick off pertandingan Arema FC vs Persebaya menjadi sore hari.

Sebelumnya, jadwal kick off jiga disorot karena dilakukan pada malam hari, yang disebut karena mementingkan rating siaran pertandingan alih-alih keamanan. Sampai akhirnya, Tragedi Kanjuruhan terjadi, dan menewaskan 131 orang di stadion.

"Kalau memang itu ditolak, mengapa polisi dan Polres kalah dan harus tetap dijalankan pada malam hari?" ucap Rhenald.

Tragedi Kanjuruhan terjadi usai laga Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, 1 Oktober lalu. Usai laga, invasi suporter ke lapangan ditanggapi represi kepolisian.

Sampai puncaknya, gas air mata dilepaskan. Gas pedas itu membuat penonton panik, berebut keluar stadion, sampai akhirnya banyak yang tewas terinjak-injak dan kehabisan napas.

Dalam pengusutan polisi, sejauh ini sudah enam tersangka ditetapkan atas

Read more on sport.detik.com