Players.bio is a large online platform sharing the best live coverage of your favourite sports: Football, Golf, Rugby, Cricket, F1, Boxing, NFL, NBA, plus the latest sports news, transfers & scores. Exclusive interviews, fresh photos and videos, breaking news. Stay tuned to know everything you wish about your favorite stars 24/7. Check our daily updates and make sure you don't miss anything about celebrities' lives.

Contacts

  • Owner: SNOWLAND s.r.o.
  • Registration certificate 06691200
  • 16200, Na okraji 381/41, Veleslavín, 162 00 Praha 6
  • Czech Republic

Bela Timnas Indonesia, Maarten Paes Persembahkan Untuk Neneknya

Maarten Paes akhirnya akan membela Timnas Indonesia. Sang kiper mempersembahkan penampilannya nanti untuk sang nenek.

26 Pemain Timnas Indonesia dipanggil oleh pelatih Shin Tae-yong untuk mengarungi lanjutan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Salah satunya adalah kiper Maarten Paes.

Maarten Paes sukses bisa membela Timnas Indonesia, setelah PSSI menang di pengadilan olahraga (CAS). Tak ayal, Paes pernah membela Timnas Belanda di kategori kelompok umur sebelumnya.

Maarten Paes mengaku senang karena akhirnya bisa main buat Timnas Indonesia. Sang kiper FC Dallas berusia 26 tahun itu akan mempersembahkannya untuk neneknya.

"Saya mau main untuk Indonesia, karena, itu akan jadi penghormatan untuk nenek saya," ujarnya dilansir dari situs resmi FC Dallas.

Neneknya Maarten Paes lahir di Indonesia, tepatnya di Kediri, Jawa Timur. Sebelumnya, Paes pernah menceritakan kisah perjuangan neneknya.

"Dia lahir di Indonesia, tinggal di sana selama lima-enam tahun dan lalu Perang Dunia kedua pecah," ujar Paes dilansir dari kanal YouTube FC Dallas.

"Kemudian, dia selama beberapa tahun berada di kamp-kamp Spanyol-Jepang. Setelah itu, setelah beberapa tahun, dia kembali ke Belanda dengan menaiki sebuah kapal," imbuhnya.

"Nenek saya sempat kembali ke Indonesia untuk beberapa tahun dan kemudian dia memutuskan kembali ke Belanda. Dia selalu berbicara dengan rasa syukur tentang waktunya di sana, terutama waktu-waktu sebelum perang. Ketika perang pecah, dia kehilangan ibunya di tempat perisolasian,"

"Jadi ketika kemarin saya berada di sana (di Indonesia untuk sumpah menjadi WNI-red), itu terasa istimewa dan menyentuh sisi pribadi saya," tutupnya.

Read more on sport.detik.com