Anindya Bakrie Hattrick Jadi Ketum PB Akuatik Indonesia
PB Akuatik Indonesia mengangkat Anindya Bakrie sebagai ketua umum untuk periode 2025-2029. Ini jadi kali ketiga Anindya memimpin federasi itu.
Anindya terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional (Munas) di Hotel JS Luwansa Jakarta, Sabtu, (15/3/2025) yang dihadiri sekitar 31 pengurus provinsi. Sebelumnya, Anindya memimpin PB AI pada periode 2016-2020 dan 2021-2025.
Tahun ini, Munas mengusung tema "Meningkatkan Prestasi Atlet Menuju Youth Olympic 2026 dan Olympic 2028", menandakan fokus besar Akuatik Indonesia dalam menyiapkan atlet-atlet terbaik untuk bersaing di kancah dunia.
Munas PB Akuatik Indonesia dibuka oleh Menpora Dito Ariotedjo dan Presiden NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari serta mantan ketum sebelumnya seperti Sandiaga Uno, Rahardi Ramelan dan Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono.
"Saya berterima kasih kepada para pemegang saham di Akuatik Indonesia, yaitu para pengurus provinsi. Mereka kembali memberi saya kesempatan untuk memimpin Akuatik Indonesia pada periode 2025-2029," kata Anindya usai Munas.
Anindua juga menjelaskan atas pencapaian yang telah diraih dalam dua periode sebelumnya. Dari perolehan emas yang meningkat hingga regenerasi atlet yang sukses, kini 70 persen atlet Pelatnas merupakan perenang muda dengan rata-rata usia 16,2 tahun, menunjukkan kesiapan menghadapi Olimpiade 2028 dan 2032.
Dalam periode ketiganya Anindya mengusung tiga visi untuk membangun Akuatik Indonesia, sebagai berikut:
1. mengembangkan prestasi ke kancah internasional dengan menargetkan mampu meraih gelar di Youth Olympic 2026. Lalu seusai ajang tersebut akan difokuskan kepada Kualifikasi Olimpiade Los Angeles 2028.
2. memasyarakatkan olahraga renang kepada masyarakat secara luas. Anindya mengatakan, dengan kondisi


