Players.bio is a large online platform sharing the best live coverage of your favourite sports: Football, Golf, Rugby, Cricket, F1, Boxing, NFL, NBA, plus the latest sports news, transfers & scores. Exclusive interviews, fresh photos and videos, breaking news. Stay tuned to know everything you wish about your favorite stars 24/7. Check our daily updates and make sure you don't miss anything about celebrities' lives.

Contacts

  • Owner: SNOWLAND s.r.o.
  • Registration certificate 06691200
  • 16200, Na okraji 381/41, Veleslavín, 162 00 Praha 6
  • Czech Republic

5 Penyebab Bobroknya Lini Belakang Liverpool

Kekalahan dari Real Madrid menjadi bukti terbaru lemahnya lini belakang Liverpool. Setidaknya, ada lima penyebab pertahanan The Reds bobrok.

Liverpool dilumat Real Madrid pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions. Bertanding di Anfield, Rabu (22/2/2023) dini hari WIB, Mohamed Salah dkk dibantai 2-5.

Bukan kali pertama bagi Liverpool kalah dengan kebobolan tiga gol atau lebih. Tercatat, sudah delapan kali pasukan Juergen Klopp kebobolan tiga gol atau lebih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut The Athletic, Liverpool sudah kebobolan 47 gol dari 35 laga di ajang resmi musim ini, atau rata-rata 1,34 gol per laga. Musim lalu, dalam periode yang sama, Si Merah baru kebobolan 30 kali atau 0,86 gol per laga, dengan cuma tiga kali kebobolan dengan tiga gol.

Laga melawan Real Madrid juga membuktikan lemahnya lini belakang Liverpool. Enam dari tembakan Madrid langsung berbuah lima gol ke gawang Liverpool. Lantas apa yang menyebabkan begitu lemahnya barisan belakang Liverpool?

Athletic menyebut, ada lima faktor yang menyebabkan lemahnya lini belakang Liverpool. Yang pertama adalah pasifnya barisan belakang.

Bek Virgil van Dijk menjadi sorotan, sebab gaya bermainnya yang pasif. Sebagai pemimpin bek, pemain Belanda itu dicap malas membuat tekel saat berduel dengan lawan. Tandemnya, Joe Gomez, juga serupa. Pemain Inggris itu juga terkadang lemah dalam menjaga lawan.

Faktor kedua adalah lini kanan pertahannya yang mudah diekspos lawan. Lubang yang ditinggalkan Trent Alexander-Arnold karena kerap naik ke depan, gagal ditutup. Apesnya, bek tengah kanannya juga gagal maksimal, sebab Juergen Klopp juga kerap merotasi Joe Gomez dan Joel Matip.

Faktor ketiga adalah lemahnya mengantisipasi bola mati di kotak penalti. Gol

Read more on sport.detik.com