Omar Berrada - players.bio

Rugi Rp 2T Musim Lalu, MU Pede Takkan Dihukum Premier League

Manchester United mencatat kerugian lebih dari 2 triliun Rupiah pada musim 2023-24. Namun Setan Merah optimis takkan terkena hukuman dari Premier League.

The Athletic dan BBC melaporkan MU mencatat kerugian untuk lima kali beruntun sejak 2019. Musim lalu, rugi bersih mereka mencapai 113,2 juta Pound atau sekitar 2,2 triliun Rupiah. Jika tidak menghitung pajak, kerugian mereka menembus 130,7 juta Pound.

Jika ditambah dengan kerugian pada musim 2022-23 (28,7 juta Pound) dan 2021-22 (115,5 juta Pound), maka total kerugian MU selama tiga musim terakhir sudah melebihi batas maksimum yang diperbolehkan oleh Premier League, yakni 105 juta Pound.

Musim lalu, aturan yang dikenal dengan sebutan profit and sustainability rules (PSR) telah menjerat Everton dan Nottingham Forest. Keduanya dihukum pengurangan poin meski akhirnya selamat dari jurang degradasi. Namun MU diprediksi takkan jatuh ke lubang yang sama.

Manajemen Setan Merah bisa melakukan apa yang disebut dengan 'add backs', yakni menghapus pemasukan yang dinilai tak berhubungan dengan satu 'entitas' klub. Dalam hal ini, MU bisa mencoret pengeluaran mereka di berbagai sektor, yang tak terkait operasional tim utama, mulai dari tim akademi, sepak bola putri, hingga kegiatan amal untuk komunitas.

MU yakin dengan tak memasukkan sejumlah pengeluaran tersebut, neraca keuangan mereka akan stabil dan tidak melanggar aturan PSR. Dan hal itu diizinkan Premier League.

"Kami berupaya mencapai keberlanjutan finansial yang lebih baik dan membuat perubahan pada operasi kami agar lebih efisien, guna memastikan kami mengerahkan sumber daya kami demi meningkatkan kinerja di lapangan," ujar CEO Omar Berrada, Rabu (11/9/2024).

"Hari ini, kami mengumumkan panduan baru untuk tahun fiskal 2025

Manchester United

Omar Berrada

sport.detik.com

Latest News

Change privacy settings
This page might use cookies if your analytics vendor requires them.