Usyk Fokus Bela Ukraina, Tak Pikirkan Rematch Lawan Joshua

Pemegang empat sabuk tinju kelas berat asal Ukraina, Oleksandr Usyk bergabung menjadi tentara di tengah invasi Rusia ke negaranya. Ia tak memikirkan duel ulang tahun ini melawan Anthony Joshua.

Usyk, 35 tahun, baru saja pulang ke Kiev pekan lalu dari London. Ia kemudian bergabung dengan batalyon pertahanan teritorial. Pada Senin (28/2/2022) lalu, muncul foto ia sedang memegang senjata di sebuah gedung, dengan berpakaian seolah siap tempur.

Meski siap angkat senjata, Usyk selaku warga sipil tidak berperang di garis depan. Ia saat ini bersama keluarga, teman-teman, dan tetangganya berada di sebuah shelter untuk berlindung.

Meski di tengah situasi yang sulit, ia sebetulnya tak mau melukai tentara Rusia. Namun jika nyawanya dan kompatriotnya terancam, ia tak ragu untuk berperang.

Buatnya saat ini, keselamatan keluarga dan kerabatnya serta Ukraina secara keseluruhan menjadi fokus utama. Urusan lain nanti dulu, termasuk rematch melawan Joshua.

"Jika mereka (Rusia) mau mengambil nyawaku, atau orang-orang terdekatku, saya harus melakukannya (membunuh tentara Rusia)," ujar Usyk kepada CNN.

"Tapi aku tak mau melakukannya. Aku tak mau menembak, tak mau membunuh siapapun. Tapi jika mereka mau membunuhku, maka aku tak punya pilihan."

"Aku betul-betul tak tahu kapan aku akan kembali naik ring. Negaraku dan kehormatanku lebih penting dari sebuah sabuk juara," jelas Usyk.

Usyk menjadi juara dunia tinju kelas berat versi WBA Super, IBF, WBO, dan IBO usai menang angka mutlak atas Joshua di London pada September tahun lalu. Joshua lalu mengaktifkan klausul rematch, yang rencananya akan digelar tahun ini.