Seburuk-buruknya Chelsea dan Lampard
Chelsea baru saja takluk di markas Arsenal. Hasil ini kian membenamkan The Blues dan juga manajer interim Frank Lampard.
Chelsea melawat ke Emirates Stadium, Rabu (3/5/2023) dini hari WIB untuk coba mengejutkan Arsenal. Tapi, tuan rumah sudah dominan sedari awal dan tak memberikan kesempatan Chelsea mengembangkan permainan.
Hasilnya Arsenal sudah memimpin 3-0 di babak pertama lewat gol-gol Martin Odegaard (2) dan Gabriel Jesus. Masuk di babak kedua, tekanan Arsenal berkurang sehingga Chelsea bisa memangkas skor jadi 1-3 lewat Noni Madueke di menit ke-65.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Skor tersebut tak berubah hingga akhir laga dan Arsenal sementara memuncaki klasemen Liga Inggris lagi dengan 78 poin dari 34 laga, unggul dua angka dari Manchester City di urutan kedua.
Bahagia dirasakan Arsenal karena untuk kedua kalinya dalam tiga tahun terakhir mampu mengalahkan Chelsea dua kali di liga. Tapi tidak dengan Chelsea yang makin terbenam karena hasil ini.
Chelsea selalu kalah di empat pertandingan liga terakhirnya, yang pertama sejak Maret 1998. Hanya berjarak dari rekor enam laga tanpa kemenangan yang dibuat Desember 1993.
Jika ditotal, Chelsea cuma bisa meraih dua hasil imbang dan tujuh kekalahan dari sembilan laga sejak mengalahkan Leicester Cit 3-1 11 Maret.
Kedatangan Frank Lampard sebagai manajer interim juga tidak banyak membantu. Lampard malah lebih buruk lagi catatannya karena selalu kalah dari 10 pertandingan terakhir di seluruh kompetisi, empat bareng Everton dan enam bareng Chelsea.
Dia adalah manajer pertama yang mengalami rekor buruk itu setelah Arthu Cox pada Februari 1988 bersama Derby County. Dengan Chelsea kini terpuruk di posisi ke-12 berkat 39 poin dari 33 laga, bisakah Lampard menyelamatkan