Samir Nasri: Pep Guardiola Arogan, tapi...
Samir Nasri menceritakan pengalamannya dilatih Pep Guardiola. Eks pemain Manchester City itu mengakui Guardiola pelatih hebat yang arogan.
Nasri berkarier di Man City sejak 2011 hingga 2017. Dia dipinjamkan ke Sevilla pada 2016 ketika Guardiola tiba di Etihad Stadium.
Guardiola sempat menahan Nasri untuk pergi, tapi sang pemain kukuh pindah karena tak diberi jaminan bermain. Nasri kemudian meninggalkan Man City secara permanen pada 2017.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Samir Nasri rupanya masih mengingat pengalaman semasa dilatih Pep Guardiola. Pria Prancis itu mengaku sempat berselisih paham dengan juru taktik Spanyol tersebut.
"Guardiola itu arogan, tapi dalam arti yang baik. Guardiola tahu dirinya pelatih terbaik dan dia menjelaskannya kepada Anda," kata Nasri kepada L'Equipe.
"Pep tahu apa yang dia bawa ke klub dan dia tahu ketika dia tiba di City, dia memiliki kekuasaan penuh. Baginya cukup mudah untuk memaksakan hukumnya. Setelah itu dia menjadi orang yang terus terang dan jujur," sambungnya.
"Sedikit demi sedikit saya berhasil membuatnya berubah pikiran. Dia marah kepada saya berkali-kali. Dia bilang kalau saya pemain yang sia-sia, bahwa saya seharusnya tidak bermain di sana tetapi di Barcelona. Dia ingin saya tinggal dan bermain di sana."
"Namun, saya mengatakan dia tidak dapat menjamin saya sebagai starter dan saya harus bermain. Dia mengatakan kepada saya bahwa dia pikir saya salah, tetapi bagaimanapun juga saya masih punya dua tahun tersisa di kontrak saya," ujarnya.
Samir Nasri melanjutkan kariernya di Antalyaspor dan West Ham United selepas dari Man City. Dia gantung sepatu di klub Belgia, Anderlecht, pada 2020.