Respons Pemilik Louvre Surabaya soal Kasus Match Fixing Klubnya
Pemilik klub Louvre Surabaya Erick Herlangga memberikan responsnya terkait dugaan klubnya terlibat kasus match fixing dalam laga ASEAN Basketball League (ABL) Invitational 2023. Apa katanya?
Louvre Surabaya seperti diketahui dibekukan sementara oleh Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) terkait adanya dugaan melakukan match fixing dalam kompetisi ABL.
PP Perbasi mengklaim jika dugaan tersebut muncul saat penyelenggaraan seri ABL 2023 di Batam, bulan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Louvre sendiri sebagai pihak yang terlibat, telah hadir secara langsung bertemu PP Perbasi, untuk diminta klarifikasinya terkait kasus tersebut. Pertemuan berlangsung di Kantor PP Perbasi, Lantai 8 GBK Arena, Senayan, pada Kamis (23/2).
Akan tetapi, pertemuan itu belum memutuskan hasil yang bulat. Melainkan, pembekuan sementara kepada Louvre karena proses investigasi kasus tersebut masih berlangsung.
Louvre sebagai pihak yang diduga, merasa kecewa dengan keputusan yang dibuat PP Perbasi. Apalagi, saat pemanggilan pihaknya tidak dijelaskan secara rinci pokok pembahasannya.
"Kami selaku Manajemen Louvre baru saja menghadiri rapat di kantor pusat Perbasi di mana dalam pertemuan ini dihadiri oleh Ketua Umum dan Sekjen Perbasi, didampingi oleh Bagian Hukum Perbasi, dan juga Penasehat Hukum Louvre Rinto Wardana. Adapun agenda pertemuan tidak dijelaskan oleh pihak Perbasi, namun dalam pertemuan tersebut sudah banyak wartawan yang sudah di panggil dari siang hari," kata Erick seperti dalam keterangan tertulis yang diterima detikSport, pada Jumat (24/2/2023).
"Perbasi mencecar kami, seperti kami sudah bersalah, untuk membuktikan persoalan tuduhan kepada Louvre dari sebuah pesan berantai," ujarnya.
Bagi