Players.bio is a large online platform sharing the best live coverage of your favourite sports: Football, Golf, Rugby, Cricket, F1, Boxing, NFL, NBA, plus the latest sports news, transfers & scores. Exclusive interviews, fresh photos and videos, breaking news. Stay tuned to know everything you wish about your favorite stars 24/7. Check our daily updates and make sure you don't miss anything about celebrities' lives.

Contacts

  • Owner: SNOWLAND s.r.o.
  • Registration certificate 06691200
  • 16200, Na okraji 381/41, Veleslavín, 162 00 Praha 6
  • Czech Republic

Rakitic Bahas Kekalahan Pahit Barca di Liga Champions, Singgung Kesombongan

Ivan Rakitic bicara soal hasil pahit Barcelona di Liga Champions, seperti saat melawan AS Roma dan Liverpool. Rakitic menilai Barcelona kala itu terlalu congkak.

Barcelona terakhir kali juara Liga Champions adalah pada 2014/2015 saat meraih treble. Rakitic jadi bagian dari tim tersebut.

Kiprah Barcelona di Liga Champions kemudian lebih banyak diingat sebagai kegagalan. Kekalahan menyakitkan dialami Blaugrana dua musim beruntun.

Pada musim 2017-2018, Barcelona disingkirkan AS Roma di perempatfinal meski sempat unggul 4-1 di leg pertama. Lionel Messi dkk. kalah 0-3 di Olimpico dan tersingkir karena gol tandang.

Musim berikutnya, Barcelona kena comeback Liverpool di babak semifinal. Menang 3-0 di Camp Nou, Barcelona kemudian justru dihajar 0-4 di Anfield.

Rakitic menyebut Barcelona kala itu terbuai rasa bosan karena merasa lebih superior dari tim-tim lain. Ia menilai Barcelona kelewat percaya diri.

"Terus terang saja, dan saya katakan ini dengan segala hormat untuk tim-tim lain, rasanya kami terbuai, memikirkan soal hal lain selain sepakbola," ujar Rakitic podcast El Pelotazo, seperti dikutip Mundo Deportivo.

"Bahkan lawan kami menyebut kami sebagai tim terbaik di dunia. Kami mengacau melawan Roma dan Liverpool, tapi perasaan terlalu superior lah yang mempengaruhi kami. Kalau saja kami punya rasa lapar seperti di musim pertama, kami bisa saja juara Liga Champions dua atau tiga kali lagi."

"Seharusnya tidak begitu. Saya selalu bermain untuk menang, bahkan ketika cuma bermain dengan keluarga saya. Tapi begitulah yang dirasakan dari dalam. Kami kira kami ada di atas yang lainnya dan sepakbola membuat kami harus membayarnya," kata Rakitic.

Read more on sport.detik.com