PSG Pakai Jasa Buzzer untuk Serang Mbappe?

Paris Saint-Germain dituding menggunakan jasa buzzer di media sosial. Salah satu tujuannya adalah menyerang pemain, termasuk Kylian Mbappe.

Laporan itu diungkap Mediapart, seperti dilansir AS, yang menyebut PSG menyewa agen eksternal lewat akun-akun palsu di media sosial. Tujuannya untuk membungkam kritik kepada klub, termasuk menyerang individu, salah satunya pemainnya sendiri, termasuk Mbappe.

Mediapart mencontohkan, sebuah akun bernama Panama Squad pernah menekan Mbappe pada 2019, saat striker Prancis itu dirumorkan diincar Real Madrid. Akun itu mendesak Mbappe fokus bermain untuk Les Parisiens dan menuntut tanggung jawab berlebih kepadanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, Mediapart menyebut akun-akun itu juga dipakai Paris Saint-Germain untuk membungkam hal lain. Dari membela presiden Nasser Al-Khelaifi sampai membela Neymar, yang pernah dituduh memperkosa wanita.

Soal Mbappe, saat ini ia diklaim bakal meninggalkan PSG. Penyerang Prancis itu dirumorkan mendesak pergi dari klub pada bursa transfer Januari mendatang karena sejumlah alasan.

Penyerang Timnas Prancis itu disebut kesal PSG gagal merekrut striker top, bek baru, hingga diberi peran berbeda oleh pelatih Christophe Galtier. Selain itu, Mbappe dikabarkan juga kesal karena klub tak mau menjual Neymar pada bursa transfer musim panas lalu.

Paris Saint-Germain sendiri sudah membantah tudingan Mediapart. Raksasa Liga Prancis itu membantah menggunakan jasa buzzer.

"PSG adalah merek global dan terus-menerus terlibat dengan agensi media sosial di seluruh dunia. Baik lokal dan internasional, untuk mempromosikan dan merayakan karya luar biasa klub, kolaboratornya, dan mitranya, sama seperti semua perusahaan. Klub tidak pernah mengontrak agen untuk