Pentingnya Olympian Indonesia Dikenal Publik
Ketenaran atlet bisa saja memudar ketika sudah pensiun. Oleh karenanya, mereka harus bisa membangun brand diri agar tetap dikenal publik.
Inilah yang jadi fokus dalam acara Focus Group Discussion (FG) yang dihelat Asosiasi Olympians Indonesia (IAO), Rabu-Kamis, 4-5 Oktober, yang bekerjasama dengan Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora melalui Asdep Olahragawan Andalan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI).
FGD ini digelar sebagai wadah bagi Atlet Olimpiade atau Olympians untuk mendiskusikan berbagai hal yang harus dilakukan mereka saat ini atau atlet yang akan menjalani masa purna bakti. Salah satu topik yang menonjol adalah masalah personal brand, sebuah identitas atlet yang perlu diperkuat di mata publik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masalah ini dipandu oleh pemateri Melia Agustria. Menurut Melia, personal brand perlu dibangun dengan tiga cara, yaitu pertama dengan mencari tahu personal brand yang dimiliki atlet itu apa, kedua memahami audience dan pihak-pihak terkait, serta ketiga membuat wadah untuk personal brand dengan membuat media sosial.
"Melalui media channel yang dibangun, tentu dapat menunjukkan sisi lain dari seorang atlet, selain itu juga menjadi tempat tersendiri bagi atlet untuk bercerita kepada fans base community nya," kata Melia dalam rilis kepada detikSport.
Melia juga berharap kepada IOA sebagai lembaga resmi yang menaungi para Atlet Olimpiade, bisa membangun channel media sosial sendiri supaya dapat memperkenalkan Olympian kepada masyarakat.
Apalagi dengan perkembangan dunia digital saat ini, para Olympians bisa tetap eksis di mata para penggemarnya atau secara luas, masyarakat Indonesia.
"Dengan adanya digital sosial media dapat mempermudah