Pelatih Pelatnas PBSI 2025 Rupanya Pilih Asistennya Sendiri
Terobosan PP PBSI bukan cuma dalam hal rekrutmen terbuka untuk pelatih di pelatnas. Para pelatih utama dapat memilih asistennya sendiri.
Wakil Ketua Umum PBSI 1 Taufik Hidayat mengatakan ada alasan di balik proses tersebut. Salah satunya, agar program Pelatnas 2025 yang diterapkan bisa sejalan.
"Ya, kami buka ada 1 sampai tiga. Yang cocok mana, monggo, jadi ada pilihannya," kata Taufik kepada pewarta saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung.
"Jadi saya enggak taruh-taruh lagi, 'Kamu asisten di sini, kamu asisten di sana'. Kepala pelatihnya yang memilih sendiri. Kenapa saya memilih seperti itu? Karena yang saya bilang tadi kalau saya atau Binpres yang memilih, tiba-tiba enggak sejalan? Kan menjadi PR (Pekerjaan Rumah)."
"Maksudnya pelatih utamanya mau melatihnya ini, tapi asisten mau melatihnya apa. Dari situ ya sudah enggak bagus. Awal-awal saja sudah tak sinkron, bagaimana ke depannya. Kami kan berpikir ini bisa lama," lanjutnya.
Sehubungan itu, legenda hidup bulutangkis yang pernah mengharumkan nama Indonesia di Olimpiade Athena 2004 itu tak menafikan keputusan ini pasti akan ada plus minusnya dan itu masih wajar.
"Ya, enggak ada semua orang yang 100% baik, bagus dalam hal melatih, dalam hal attitude, mungkin dalam masyarakat enggak ada. Enggak ada yang seperti itu. Pasti ada kelebihan, ada kekurangan. Itu buat saya normal saja sih," ucap Taufik.
Dari daftar nama pelatih yang dirilis PBSI pada 20 Desember 2024, memang banyak perubahan yang terjadi dalam susunan pelatih utama dan asistennya terutama di kategori utama di lima sektor.
Salah satunya Mulyo Handoyo, yang kini menjadi pelatih utama Jonatan Christie dan kawan-kawan. Ia akan dibantu Marleve M. Mainaky sebagai asisten pelatih tunggal putra. Mulyo mengatakan