'Man City Bisa Menang Saat dalam Tekanan, kalau Arsenal...'

Masih soal kegagalan Arsenal meraih poin penuh lawan West Ham United, yang bikin Manchester City memanaskan persaingan gelar juara. Man City dianggap lebih mampu mengatasi tekanan ketimbang Arsenal.

Arsenal membuang keunggulan dua gol sehingga harus puas dengan hasil seri 2-2 ketika menyambangi markas West Ham. Ada pula kegagalan mengonversi tendangan penalti dari the Gunners di laga tersebut.

Tambahan satu poin memang belum membuat posisi the Gunners sebagai pemuncak klasemen tergeser. Tapi the Citizens kini sudah berada kian dekat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ada 74 poin yang berhasil diraih Arsenal dari 31 laga. Sedangkan Man City membuntuti di posisi kedua dengan raihan 70 poin dari 30 pertandingan, alias satu laga sisa lebih banyak ketimbang si pemuncak klasemen.

Hasil seri lawan the Hammers juga membuat Arsenal sudah dua laga berturut-turut tidak kuasa meraih poin penuh. Sebelumnya, di markas Liverpool, Meriam London juga membuang keunggulan dua gol untuk bermain imbang 2-2.

Kenyataan itu memunculkan dugaan bahwa Arsenal mulai merasakan tekanan sebagai pemuncak klasemen yang berada dalam kejaran sengit rivalnya, dalam hal ini Man City si kampiun empat kali dalam lima musim terakhir Premier League.

Salah satu pendapat mengenai hal tersebut datang dari mantan striker Chelsea, Jimmy Floyd Hasselbaink. Dalam acara Sky Sports, ia membandingkan kemampuan Arsenal dan Man City dalam menghadapi tekanan.

"Menurutku, ketika Manchester City berada dalam tekanan... mereka tetap akan meraih hasil. Mereka bisa terus menang," ujar Hasselbaink.

"Arsenal juga masih harus menyambangi Newcastle. Hari ini mereka seharusnya tidak boleh kehilangan poin maksimal. Hasil hari ini akan lebih menyakitkan buat mereka ketimbang