Larut dalam Drama Mega di Korea
Pevoli Indonesia, Megawati Hangesti Pertiwi, 'menggila' di Korea Selatan (Korsel). Media setempat menjulukinya Megawatt, Megatron, dan atau Ninja Berkerudung. Kiprah Mega diakui di Negeri Ginseng, membanggakan pecinta voli Indonesia.
"Pertunjukan tingkat 'Megatron' Megawati' menghentikan tim peringkat 1 Hillstate meraih 8 kemenangan berturut-turut," tulis KMIB, media Korsel.
"Mega-Gia meledak dengan 56 poin saat Red Sparks kalahkan Hillstate," tulis Yonhap.
Pujian ke Mega, panggilan akrab Megawati Hangesti Pertiwi, terlontar usai Red Sparks berhasil comeback. Melibas pemuncak klasemen sementara V-League, Hyundai E&C Hillstate, lewat pertandingan sengit 5 set, Sabtu (2/2/2024). Mega menutup set kelima dengan spike mematikan, menerobos block 2 lawan. Skor akhir 3-2 untuk Red Sparks.
Gia yang disebut Yonhap di atas merupakan panggilan Giovanna Milana, tandem Mega di Red Sparks. Mega dan Gia disebut tampil ganas. Tentu saja berkat dukungan pemain lain, mulai sang kapten tim Le So Young (outside hitter), Yeum Hye-Seon (setter), Jung Ho Young(middle blocker), Noh Ran (libero), dan lain-lain. Juga kepemimpinan Ko Hee Jin, sang pelatih.
Megawati Hangesti Pertiwi lahir di Jember, Jawa Timur. Bermain voli sejak usia 14 tahun dan mengawali karier profesional di Surabaya Bank Jatim sepanjang tahun 2015-2019, kemudian malang melintang di Proliga, kompetisi elit bola voli Indonesia. Pernah main untuk Jakarta Pertamina Energi, Jakarta BNI 46, Jakarta Pertamina Fastron, dan Bandung bjb Tandamata.
Mega juga pernah main di Liga Thailand (klub Supreme Chonburi-E.Tech), Vietnam (klub Ha Phu Thanh Hoa), sebelum berlabuh di Liga Korsel pada musim 2023-2024 dengan membela Daejeon CheongKwanJang Red Sparks.
Masuknya Mega ke Liga Korsel usai