Klopp Tak Dukung Super League, tapi Senang UEFA & FIFA Kena Sentil
Juergen Klopp sepenuhnya mendukung Liverpool menolak European Super League. Tapi di sisi lain ia juga senang UEFA dan FIFA disentil oleh Pengadilan Uni Eropa.
Pengadilan Uni Eropa seperti diketahui memutuskan bahwa UEFA dan FIFA melanggar hukum karena melarang klub-klub mengikuti European Super League. Selepas Super League diinisiasi pada April 2021 silam, UEFA dan FIFA memang mengancam membekukan klub yang terlibat.
Hal itu yang kemudian digugat oleh para pendukung Super League. Tindakan UEFA dan FIFA itu kemudian dinilai Pengadilan Uni Eropa sebagai upaya monopoli, mengingat penyelenggaraan sepakbola merupakan aktivitas ekonomi.
Meski putusan Pengadilan Uni Eropa tak serta merta berarti Super League harus digelar, tapi ini menjadi dorongan besar buat para pendukungnya. Real Madrid, salah satu penggagas utamanya, menyambut positif putusan ini karena klub-klub kini bebas menentukan nasib tanpa takut dihukum.
Sementara itu, sejumlah klub top Eropa lainnya langsung bersikap menolak. Di antaranya Manchester United, Bayern Munich, Tottenham Hotspur, Chelsea, dan Liverpool.
Manajer Liverpool Juergen Klopp sepakat dengan pernyataan klub, tapi di sisi lain dia senang UEFA dan FIFA kena sentil. Ia juga menyinggung soal eksploitasi pemain yang makin menjadi.
"Saya setuju 100% dengan pernyataan klub. Tapi saya senang kita akhirnya mendapatkan sedikit pemahaman bahwa FIFA dan UEFA dan badan-badan lainnya enggak bisa sesuka hati mereka," ungkapnya dilansir BBC.
"Di masa depan kita harus berbicara soal banyak hal dan apakah kita cuma melakukan hal-hal yang mereka lakukan, seperti menambah kompetisi dan memainkan lebih banyak laga, dan kita tak punya suara soal itu dan terhadap apa yang terjadi, saya suka mereka sedikit diguncang,"