Kemenpora Ibarat Rumah, Dito Tinggal Percantik Isinya

Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo memuji kinerja Zainudin Amali sebagai pendahulu. Dito menilai Amali mempermudah kerjanya.

Setelah Amali mundur dari Menpora karena menjadi Wakil Ketua Umum PSSI, Dito akhirnya ditunjuk untuk mengisi jabatan Menpora hingga 2024.

Penunjukkan Dito ini memunculkan harapan baru karena untuk pertama kalinya Menpora dijabat pemuda dan berlatarbelakang olahraga. Dito sebelumnya menjabat Presiden Klub IBL Rans Basketball PIK.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selama dua tahun, kerja Dito akan sibuk karena dia harus mempersiapkan dukungan penuh untuk para atlet yag akan berlaga di ajang internasional seperti SEA Games 2023, Asian Games 2023, dan Kualifikasi Olimpiade 2024.

Olimpiade 2024 tentu jadi target utama yang diberikan kepada Kemenpora. Kementerian itu tak cuma mempersiapkan dari sisi teknis, tapi utamanya non-teknis yakni sokongan dana yang diperlukan cabor-cabor untuk turun di ajang internasional.

Bukan tugas mudah tentunya untuk Dito yang masih "hijau" di belantara olahraga Indonesia, baik di level nasional maupun internasional. Tapi, Dito yakin kerjanya bakal diperingan dengan peninggalan Amali di Kemenpora.

Sebab dari sisi akuntabilitas, Kemenpora selalu mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Selain itu, Kemenpora di era Amali juga sudah menelurkan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) untuk mencetak atlet-atlet berkualitas di masa depan, yang diperkuat dengan Perpres (Peraturan Presiden).

"Apa yang ditinggalkan Pak Zainudin adalah rumah dengan pondasi yang sudah kuat. Tata kelolanya sudah baik, itu bisa dilihat dari tiga kali predikat WTP (wajar tanpa pengecualian) yang diterima Kemenpora (dari Badan Pemeriksa