Jordi Amat Harap Piala Asia 2023 Jadi Tolok Ukur Sepakbola Asia Tenggara
Pernah main di liga-liga top Eropa dan kini berkiprah di Asia, Jordi Amat membagi pandangannya. Ia melihat Asia Tenggara sudah berkembang, tapi butuh langkah lanjutan.
Jordi Amat memulai karier profesionalnya di LaLiga Spanyol bersama Espanyol. Di kompetisi teratas Spanyol itu, Amat juga pernah memperkuat Rayo Vallecano dan Real Betis.
Perjalanan karier juga membawanya berkompetisi di Premier League bersama Swansea City. Di klub ini pula Amat merasakan bertanding di kompetisi Eropa, Liga Europa.
Pemain berdarah Indonesia itu lantas sempat bermain di Liga Pro Belgia, sebelum hijrah ke negeri Jiran Malaysia untuk memperkuat Johor Dahrul Ta'zim sejak 2022. Keputusannya gabung JDT itu nyaris bertepatan dengan tuntasnya proses naturalisasi ke timnas Indonesia.
Bersama JDT, Amat bisa merasakan tampil di Liga Champions Asia dan kini bersama timnas Indonesia, turut berpartisipasi di Piala Asia 2023. Perjalanan itu niscaya membuatnya merasakan perbedaan kultur sepakbola.
Bagi Amat, secara level sepakbola saat ini Asia Tenggara sudah cukup berkembang. Tapi tampil di Piala Asia 2023 Qatar membuka pandangan terkait langkah-langkah yang harus diambil wilayah ini untuk melangkah lebih jauh.
"Turnamen di sini menakjubkan. Levelnya sangatlah tinggi. Dan saya berharap liga-liga seperti di Indonesia, Malaysia, mereka mencoba untuk mengikuti hal-hal bagus yang mereka lakukan di sini," kata Amat dalam jumpa pers jelang Vietnam vs Indonesia, Kamis (18/1/2024) malam WIB.
"Contohnya, rumput sempurna. Kita butuh itu untuk sepakbola yang lebih baik. Juga, pada akhirnya tim-tim seperti Jepang dan Korea, mereka sudah melakukan keputusan bagus dalam 20-30 tahun terakhir."
"Itulah sebabnya mereka ada di atas. Jadi seperti yang saya katakan