Jelang Kualifikasi Olimpiade, Perpani Tanda Tangan Mou dengan IADO
PP Perpani meneken Nota Kesepahaman dengan Indonesia Anti Doping Organization (IADO). Penandatanganan dilakukan untuk membangun ekosistem olahraga tanpa doping.
Seremoni kesepakatan kerja itu dilakukan pada Rabu (8/3/2023). Hadir dari Perpani adalah Wakil Ketua Umum II Pembinaan dan Prestasi Abdul Razak, sementara IADO diwakili Sekretaris Jenderal dr. Eka Wulan Sari dan Director of Testing Linda Rosalina di Lapangan Panahan, Gelora Bung Karno, Jakarta.
Penandatangan tersebut bertepatan dengan Seleksi Nasional (Seleknas) tahap kedua PP Perpani untuk menghadapi Olimpiade 2024 Paris. Seremoni tersebut juga dimeriahkan dengan ekshibisi barebow archery Indonesia, dalam rangka mendorong agar sektor ini dapat masuk agenda Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Sumatra-Aceh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Kami ke induk organisasinya sudah ke Komite Olimpiade Indonesia (KOI), National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, dan KONI Pusat juga. Kalau untuk cabang olahraganya sudah lebih dari 10, tapi semua cabor diharapkan bekerja sama dengan IADO," kata Eka dalam jumpa persnya.
"Tentu setelah ini akan ada edukasi, dalam arti bentuk pencegahan dari kami kepada atlet, supaya si atlet lebih paham apa itu doping," ujarnya.
"Sebab, doping itu tak sekadar ketika diperiksa dan diambil sampelnya, kemudian positif, lalu diputuskan doping. Itu banyak faktornya, ada 11 faktor untuk mengindikasikan bahwa si atlet terkena doping."
"Salah satunya, atlet tidak ada di tempat ketika akan diambil sampel dopingnya, atau baru-baru ini ada cabor yang atletnya tidak mau diperiksa dopingnya. Jadi ketika menolak doping itu bisa dikatakan doping. Makanya, kami harus benar-benar memberikan pengertian kepada atlet pentingnya program anti doping