Simone Inzaghi berhasil melajukan Inter Milan ke dua final musim lalu meski diterpa kritik. Manajemen pun memuji Inzaghi yang tahan dengan suara-suara sumbang di luar.
Inzaghi menjalani musim keduanya di Inter dengan naik-turun. Setelah gagal mempertahankan Scudetto di musim 2021/2022 karena kalah dari AC Milan, Inter mengawali musim lalu dengan kurang meyakinkan.
Inter tercecer jauh dari persaingan juara dengan Napoli dan sempat terlempar dari empat besar beberapa kali, sebelum akhirnya bisa lolos ke Liga Champions musim depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Performa buruk Inter di kompetisi domestik membuat masa depan Inzaghi berkali-kali dispekulasikan. Tapi, Inzaghi masa bodo dan malah mampu menjawab kritikan itu lewat capaian di lapangan.
Inter dibawanya meraih Piala Super Italia dan mempertahankan Coppa Italia, serta melaju ke final Liga Champions dengan skuad yang terbilang bukan 'wah' di Eropa.
Meski kalah dari Manchester City di final, Inter setidaknya bisa tersenyum lebar karena meraup pemasukan lebih dari 400 juta euro yang berguna untuk roda perekonomian klub.
Performa mantap Inzaghi kabarnya akan berbuah kontrak baru, karena masa tinggalnya tinggal semusim lagi. Manajemen tak ragu menilai Inzaghi sebagai pelatih yang tahan banting.
"Kami berhasil mencapai final Liga Champions musim lalu di Istanbul, meski gagal juara tapi kami berhasil meraih dua trofi penting lainnya. Terima kasih atas kontribusi pelatih yang selalu dihantam kritik sepanjang musim. Tapi, pelatih mampu membawa kami ke fase yang sudah lama tidak kami capai," ujar CEO Inter Milan Beppe Marotta di Football Italia.
"Kami bangga bisa jadi runner-up Liga Champions dan itu memotivasi kami untuk bisa tampil lebih baik ke depannya. Tiket
Read more on sport.detik.com
sport.detik.com
