Everton Banding Hukuman Pengurangan 10 Poin
Everton tidak terima dengan hukuman pelanggaran finansial yang menyebabkan mereka dipotong 10 poin. The Toffees pun mengajukan banding kepada Premier League.
Pada Oktober lalu, Everton disidang oleh Komisi Independen Premier League. Everton dinilai melanggar aturan Profitability and Sustainability Rules (PSRs) alias pelanggaran Aturan Profitabilitas dan Keberlanjutan.
Everton terbukti mengalami kerugian sebesar 124,5 juta Pound dalam tiga tahun, terhitung sampai akhir musim 2021-22. Itu melebihi batas kerugian yang ditetapkan sebesar 105 juta Pound.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Everton dihukum pengurangan 10 poin yang membuat posisi mereka terjun bebas dari papan tengah ke papan bawah. Setelah hukuman yang dijatuhkan 18 November, Everton baru sekali bertanding saat kalah 0-3 dari Manchester United di Goodison Park 26 November.
Posisi Everton kini berada di urutan ke-19 Klasemen Liga Inggris dengan empat poin dari 13 laga, selisih lima angka dari Luton Town di urutan ke-17.
Protes keras pun dilayangkan, tak cuma dari suporter Everton, tapi juga Pemerintah Kota Liverpool yang menyayangkan hukuman ini dibuat begitu cepat. Padahal Manchester City yang punya 150 pelangaran belum ditindak sama sekali.
Maka dari itu Everton mengajukan secara resmi keberatan mereka dengan mengajukan banding agar hukuman pengurangan 10 poin bisa dicabut.
"Everton Football Club hari ini baru saja mengajukan banding kepada Komisi Yudisial Premier League untuk mencabut hukuman pengurangan 10 poin. Komisi Banding akan dibuat untuk mengurus kasus itu," ujar pernyataan resmi klub sekota Liverpool itu.