Erick Punya Usul untuk Penggunaan Denda Komdis PSSI
Selama ini dana sanksi Komisi Disiplin PSSI selalu dipertanyakan akuntabilitasnya. Ketua Umum PSSI Erick Thohir punya wacana baru untuk penggunaannya.
Liga 1 2023 baru memasuki pekan kedelapan, sudah banyak klub yang terkena denda karena suporternya melanggar aturan tandang. Terakhir Persis Solo dan Persib Bandung yang dijatuhi denda sekitar Rp 25 juta.
Tak cuma itu, dua pemain dari kedua klub juga dijatuhi denda karena melakukan tindakan tidak terpuji, yakni I Putu Gede dan Ciro Alves.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Melihat Komdis hampir setiap pekan mengeluarkan sanksi, maka kejadian serupa diperkirakan makin banyak muncul ke depannya. Hal ini menimbulkan anggapan miring bahwa Komdis PSSI menangguk keuntungan besar dari hukuman yang dijatuhkan kepada klub.
Sebab sedari dulu, penggunaan denda Komdis PSSI tidak pernah transparan. Oleh karenanya, Erick Thohir selaku Ketua Umum ingin menggodok aturan baru terkait denda komdis itu.
Salah satu usulannya menggunakan uang denda untuk pembinaan suporter di seluruh Indonesia.
"Saya kemarin bertemu suporter, jadi untuk program suporter saja. Selama ini program suporter tidak pernah ada di Indonesia," jelas Erick dalam pertemuan dengan sejumlah media di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/8/2023).
"Makanya sejak awal saya membuat yang namanya Ad Hoc, Komite Ad Hoc Suporter ada. Ini pertama kali PSSI punya Komite Ad Hoc Suporter," lanjutnya.
Namun, Erick menjelaskan bahwa hal tersebut baru usulan. PSSI akan mengkaji lebih dulu sebelum menerapkannya.
"Belum (akan diterapkan). Seluruh Komite itu perlu pendanaan. Seperti Komite Wasit, kami berbincang dengan Jepang, mereka bilang perlu uang Rp 10 miliar per tahun. Selama ini enggak pernah dianggarkan. Jadi itu pemikiran,